| dbo:abstract
|
- هناك اختلاف حول هوية ذي القرنين المذكور في القرآن الكريم بمقارنة شخصيته بالشخصيات التاريخية، عادة ما يقارن بعض المؤرخين شخصية ذي القرنين بعدة شخصيات تاريخية أمثال الإسكندر المقدوني، وكورش الكبير، والصعب بن مراثد ملك حمير، وحتى أخناتون. يُعرَّف بعض العلماء المسلمين الغربيين والتقليديين الإسكندر الأكبر بأنه هو ذو القرنين. بينما تشير المصادر الإسلامية القديمة إلى ملك ما قبل الإسلام من بلاد فارس أو جنوب شبه الجزيرة العربية من ملوك حمير واليمن، بينما يميل المودودي إلى أنه كورش الكبير. (ar)
- Quran memuat kisah tentang seorang tokoh bernama Zulkarnain (bahasa Arab: ذو القرنين, Dzulqarnain), yang secara harfiah berarti "Sang Empunya Dua Tanduk." Dunia kesarjanaan modern sudah lama menyadari bahwa kisah Zulkarnain di dalam Quran sangat mirip dengan legenda Aleksander Agung versi Suryani. Menurut legenda ini, Aleksander Agung melakukan perjalanan ke ujung-ujung bumi, kemudian mendirikan sebuah tembok di pegunungan Kaukasus guna mencegah Gog dan Magog menggerayangi negeri-negeri beradab (unsur terakhir ini sudah muncul berabad-abad sebelumnya di dalam karya tulis sejarawan Yosefus). Beberapa sarjana berpendapat bahwa bentuk narasi yang terkandung di dalam Legenda Aleksander Suryani (dikenal dengan sebutan Nesyānā) berasal dari kurun waktu 629-636 Masehi, dan oleh karena itu bukanlah sumber dari narasi Quran, selaras dengan pandangan banyak sarjana Barat maupun ulama Muslim bahwa Surah Al-Kahf tergolong dalam kumpulan surah Makiyah jangka ke-2 (615-619 Masehi). Meskipun demikian, Legenda Aleksander Suryani dipertanggal berbeda-beda oleh sarjana yang berbeda-beda pula, mulai dari versi terkemudian yang dipertanggal tahun 630 Masehi (dekat dengan waktu kematian Muhammad) sampai dengan versi terdahulu yang diperkirakan sudah ada pada abad ke-6 Masehi. Sidney Griffith berpendapat bahwa alur cerita yang terdapat di dalam Legenda Aleksander Suryani, dan homili bermetrum atau puisi Aleksander yang disusun tidak begitu lama sesudahnya, "mungkin sekali sudah beredar luas secara lisan sebelum kedua gubahan sastra Suryani tersebut dituangkan ke dalam bentuk tertulis", dan mungkin sekali versi yang beredar luas secara lisan inilah yang dikilas balik di dalam ruang lingkup Islami. Mayoritas peneliti Quran pada zaman modern maupun mufasir Islam mengidentifikasi Zurkarnain sebagai Aleksander Agung. (in)
- The story of Dhul-Qarnayn (in Arabic ذو القرنين, literally "The Two-Horned One"; also transliterated as Zul-Qarnain or Zulqarnain), is mentioned in the Quran. It has long been recognised in modern scholarship that the story of Dhul-Qarnayn has strong similarities with the Syriac Legend of Alexander the Great. According to this legend, Alexander travelled to the ends of the world then built a wall in the Caucasus mountains to keep Gog and Magog out of civilized lands (the latter element is found several centuries earlier in Flavius Josephus). Several argue that the form of this narrative in the Syriac Alexander Legend (known as the Neṣḥānā) dates to between 629 and 636 CE and so is not the source for the Qur'anic narrative based on the view held by many Western and Muslim scholars that Surah 18 belongs to the second Meccan Period (615–619). The Syriac Legend of Alexander has however received a range of dates by different scholars, from a latest date of 630 (close to Muhammad's death) to an earlier version inferred to have existed in the 6th century CE. Sidney Griffith argues that the simple storyline found in the Syriac Alexander Legend (and the slightly later metrical homily or Alexander poem) "would most likely have been current orally well before the composition of either of the Syriac texts in writing" and it is possible that it was this orally circulating version of the account which was recollected in the Islamic milieu. The majority of modern researchers of the Qur'an as well as Islamic commentators identify Dhul Qarnayn as Alexander the Great. (en)
|
| rdfs:comment
|
- هناك اختلاف حول هوية ذي القرنين المذكور في القرآن الكريم بمقارنة شخصيته بالشخصيات التاريخية، عادة ما يقارن بعض المؤرخين شخصية ذي القرنين بعدة شخصيات تاريخية أمثال الإسكندر المقدوني، وكورش الكبير، والصعب بن مراثد ملك حمير، وحتى أخناتون. يُعرَّف بعض العلماء المسلمين الغربيين والتقليديين الإسكندر الأكبر بأنه هو ذو القرنين. بينما تشير المصادر الإسلامية القديمة إلى ملك ما قبل الإسلام من بلاد فارس أو جنوب شبه الجزيرة العربية من ملوك حمير واليمن، بينما يميل المودودي إلى أنه كورش الكبير. (ar)
- Quran memuat kisah tentang seorang tokoh bernama Zulkarnain (bahasa Arab: ذو القرنين, Dzulqarnain), yang secara harfiah berarti "Sang Empunya Dua Tanduk." Dunia kesarjanaan modern sudah lama menyadari bahwa kisah Zulkarnain di dalam Quran sangat mirip dengan legenda Aleksander Agung versi Suryani. Menurut legenda ini, Aleksander Agung melakukan perjalanan ke ujung-ujung bumi, kemudian mendirikan sebuah tembok di pegunungan Kaukasus guna mencegah Gog dan Magog menggerayangi negeri-negeri beradab (unsur terakhir ini sudah muncul berabad-abad sebelumnya di dalam karya tulis sejarawan Yosefus). Beberapa sarjana berpendapat bahwa bentuk narasi yang terkandung di dalam Legenda Aleksander Suryani (dikenal dengan sebutan Nesyānā) berasal dari kurun waktu 629-636 Masehi, dan oleh karena itu bukanl (in)
- The story of Dhul-Qarnayn (in Arabic ذو القرنين, literally "The Two-Horned One"; also transliterated as Zul-Qarnain or Zulqarnain), is mentioned in the Quran. It has long been recognised in modern scholarship that the story of Dhul-Qarnayn has strong similarities with the Syriac Legend of Alexander the Great. According to this legend, Alexander travelled to the ends of the world then built a wall in the Caucasus mountains to keep Gog and Magog out of civilized lands (the latter element is found several centuries earlier in Flavius Josephus). Several argue that the form of this narrative in the Syriac Alexander Legend (known as the Neṣḥānā) dates to between 629 and 636 CE and so is not the source for the Qur'anic narrative based on the view held by many Western and Muslim scholars that Sura (en)
|
