| dbo:abstract
|
- هناك العديد من المنتجات الطبية المزيفة وغير المؤكدة التي تدعي تشخيص، أو منع، أوعلاج فيروس كورونا الذي يُسبب عداوَى في الجهاز التنفسي في الأشخاص. الأدوية المزيفة هي أدوية غير مصرح بها، يتم بيعها بذريعة تقديم علاج لـفيروس كورونا. قد تحتوي على مكونات خاطئة أو المكون الصحيح بكميات خاطئة. حتى مارس 2020، لا توصي منظمة الصحة العالمية بأي أدوية لعلاج أو علاج فيروس كورونا، على الرغم من أن البحث جار في العديد من البلدان، بما في ذلك تجربة التضامن التي تقودها منظمة الصحة العالمية. طلبت منظمة الصحة العالمية من البلدان الأعضاء إبلاغها على الفور في حالة اكتشاف أي منتجات مزورة. لا يوجد لقاح قيد الاستخدام حاليًا للوقاية من فيروس كورونا. (ar)
- Depuis le début de la pandémie de Covid-19, des pseudo-traitements contre le coronavirus ont été proposés, sans fondement scientifique sérieux et pouvant s'avérer dangereux. L'Organisation mondiale de la santé a employé le terme d'infodémie pour caractériser ces fausses informations susceptibles de détourner la population des mesures préventives appropriées mais aussi parce que des personnes peu scrupuleuses peuvent en tirer un avantage opportuniste en publiant de fausses allégations de prévention, de traitement et de guérison. (fr)
- There are many fake or unproven medical products and methods that claim to diagnose, prevent or cure COVID-19. Fake medicines sold for COVID-19 may not contain the ingredients they claim to contain, and may even contain harmful ingredients. In March 2020, the World Health Organization (WHO) released a statement recommending against taking any medicines in an attempt to treat or cure COVID-19, although research on potential treatment was underway, including the Solidarity trial spearheaded by WHO. The WHO requested member countries to immediately notify them if any fake medicines or other falsified products were discovered. There are also many claims that existing products help against COVID-19, which are spread through rumors online rather than conventional advertising. Anxiety about COVID-19 makes people more willing to "try anything" that might give them a sense of control of the situation, making them easy targets for scams. Many false claims about measures against COVID-19 have circulated widely on social media, but some have been circulated by text, on YouTube, and even in some mainstream media. Officials advised that before forwarding information, people should think carefully and look it up. Misinformation messages may use scare tactics or other high-pressure rhetoric, claim to have all the facts while others do not, and jump to unusual conclusions. The public was advised to check the information source's source, looking on official websites; some messages have falsely claimed to be from official bodies like UNICEF and government agencies. Arthur Caplan, head of medical ethics at New York University's medical school, had simpler advice for COVID-19 products: "Anything online, ignore it". Products which claim to prevent COVID-19 risk giving dangerous false confidence and increasing infection rates. Going out to buy such products may encourage people to break stay-at-home orders, reducing social distancing. Some of the pretend treatments are also poisonous; hundreds of people have died from using fake COVID-19 treatments. (en)
- Banyak metode medis palsu atau produk yang mengklaim bahwa mereka dapat mendiagnosis, mencegah, atau menyembuhkan COVID-19. Seperti berbagai jenis mungkin tidak mengandung bahan yang mereka klaim dan bahkan mungkin mengandung bahan yang berbahaya. Banyak dari klaim ini yang menyatakan bahwa suatu produk dapat membantu melawan COVID-19, yang juga menyebar lewat rumor online alih-alih iklan yang konvensional. Untuk mengatasi produk palsu, WHO meminta para negara anggotanya untuk lapor apabila ditemukan produk dan obat palsu. WHO menyatakan bahwa penelitian tentang pengobatan potensial sedang dilakukan, termasuk uji coba Solidaritas yang dipelopori oleh WHO. Kecemasan tentang COVID-19 membuat banyak orang untuk mencoba apapun yang mungkin dapat memberikan mereka kesan bahwa mereka "sedang dalam kendali" atas keadaan tersebut. Hal ini menjadikan mereka menjadi target yang mudah untuk penipuan. Banyak klaim palsu tentang tindakan untuk melawan COVID-19 beredar luas di media sosial, tetapi beberapa di antaranya masih beredar lewat teks, YouTube, atau bahkan media yang umum. Para pejabat pemerintah menyarankan bahwa sebelum menyebarkan informasi, orang sebaiknya memeriksa informasi tersebut secara hati-hati. Misinformasi dan klaim palsu ini cenderung menggunakan nada yang menakutkan atau retorika yang menekan sang pembaca, dan mengklaim bahwa mereka memiliki semua fakta walaupun yang lain tidak. Masyarakat dianjutkan untuk memeriksa sumbernya, dan mencarinya dalam situs-situs pemerintah yang resmi karena beberapa dari klaim ini menyatakan bahwa informasi yang mereka dapat berasal dari organisasi seperti UNICEF. Arthur Caplan, ketua program etika medis di Sekolah Kedokteran di New York University, memberikan saran yang sederhana untuk produk COVID-19: "Jika produk itu hanya tersedia secara online, abaikan saja". Produk yang mengklaim bahwa mereka dapat mencegah COVID-19 merupakan risiko yang dapat meningkatkan kepercayaan diri palsu sehingga meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, banyak produk-produk ini beracun. Ratusan orang sudah meninggal akibat menggunakan produk palsu yang mengklaim dapat mengobati COVID-19. (in)
|
| rdfs:comment
|
- هناك العديد من المنتجات الطبية المزيفة وغير المؤكدة التي تدعي تشخيص، أو منع، أوعلاج فيروس كورونا الذي يُسبب عداوَى في الجهاز التنفسي في الأشخاص. الأدوية المزيفة هي أدوية غير مصرح بها، يتم بيعها بذريعة تقديم علاج لـفيروس كورونا. قد تحتوي على مكونات خاطئة أو المكون الصحيح بكميات خاطئة. حتى مارس 2020، لا توصي منظمة الصحة العالمية بأي أدوية لعلاج أو علاج فيروس كورونا، على الرغم من أن البحث جار في العديد من البلدان، بما في ذلك تجربة التضامن التي تقودها منظمة الصحة العالمية. طلبت منظمة الصحة العالمية من البلدان الأعضاء إبلاغها على الفور في حالة اكتشاف أي منتجات مزورة. لا يوجد لقاح قيد الاستخدام حاليًا للوقاية من فيروس كورونا. (ar)
- Depuis le début de la pandémie de Covid-19, des pseudo-traitements contre le coronavirus ont été proposés, sans fondement scientifique sérieux et pouvant s'avérer dangereux. L'Organisation mondiale de la santé a employé le terme d'infodémie pour caractériser ces fausses informations susceptibles de détourner la population des mesures préventives appropriées mais aussi parce que des personnes peu scrupuleuses peuvent en tirer un avantage opportuniste en publiant de fausses allégations de prévention, de traitement et de guérison. (fr)
- There are many fake or unproven medical products and methods that claim to diagnose, prevent or cure COVID-19. Fake medicines sold for COVID-19 may not contain the ingredients they claim to contain, and may even contain harmful ingredients. In March 2020, the World Health Organization (WHO) released a statement recommending against taking any medicines in an attempt to treat or cure COVID-19, although research on potential treatment was underway, including the Solidarity trial spearheaded by WHO. The WHO requested member countries to immediately notify them if any fake medicines or other falsified products were discovered. There are also many claims that existing products help against COVID-19, which are spread through rumors online rather than conventional advertising. (en)
- Banyak metode medis palsu atau produk yang mengklaim bahwa mereka dapat mendiagnosis, mencegah, atau menyembuhkan COVID-19. Seperti berbagai jenis mungkin tidak mengandung bahan yang mereka klaim dan bahkan mungkin mengandung bahan yang berbahaya. Banyak dari klaim ini yang menyatakan bahwa suatu produk dapat membantu melawan COVID-19, yang juga menyebar lewat rumor online alih-alih iklan yang konvensional. Untuk mengatasi produk palsu, WHO meminta para negara anggotanya untuk lapor apabila ditemukan produk dan obat palsu. WHO menyatakan bahwa penelitian tentang pengobatan potensial sedang dilakukan, termasuk uji coba Solidaritas yang dipelopori oleh WHO. (in)
|
.jpg){kind=link}
.jpg){kind=link}
