| dbo:abstract
|
- In Indonesian law, the term "city" (kota) is generally defined as the second-level administrative subdivision of the Republic of Indonesia, an equivalent to regency (kabupaten). The difference between a city and a regency is that a city has non-agricultural economic activities and a dense urban population, while a regency comprises predominantly rural areas and is larger in area than a city. However, Indonesia historically had several classifications of cities. According to Kamus Besar Bahasa Indonesia, the official dictionary of Indonesian language, city (kota) is "a densely populated area with high density and modern facilities and most of the population works outside of agriculture." (en)
- Dalam administrasi negara Indonesia, kota adalah salah satu satuan daerah otonom sekaligus wilayah administratif yang berupa daerah tingkat II di Indonesia, yang satu tingkat di bawah provinsi dan satu tingkat di atas kecamatan. Daerah kota setingkat dengan daerah kabupaten. Ciri-ciri yang paling menonjol antara kota bila dibandingkan dengan kabupaten, terutama menurut UUD 1945 dan UU No. 23 Tahun 2014, adalah bahwa kota dipimpin oleh wali kota dan didampingi oleh wakil wali kota. Kedua penjabat jabatan tersebut umumnya dipilih secara langsung oleh warga kota melalui pemilihan umum. Istilah "kota" di dalam UUD 1945 dan UU Pemerintahan Daerah saat ini merupakan kelanjutan dari istilah "kota madya" yang diganti dalam UU No. 22 Tahun 1999. Kota dalam sistem pembagian wilayah administratif Indonesia belum tentu sama dengan daerah yang disebut kota secara umum. Banyak dari ibu kota kabupaten atau daerah-daerah lain di bawah kabupaten yang sering juga dianggap sebagai "kota" meskipun daerah tersebut secara administratif merupakan kecamatan atau desa/kelurahan. Kebiasaan ini berakar dari keberadaan kota praja yang merujuk pada daerah-daerah tersebut, yang dihapuskan pada UU No. 5 Tahun 1974. Selain itu, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta juga sering dianggap sebagai kota meskipun status administrasinya yang merupakan provinsi, oleh karena kedudukan Jakarta yang dahulu berstatus sebagai kotaraya atau kota praja. Secara umum, kota memiliki ciri fisik sebagai suatu daerah dengan wilayah yang lebih sempit tetapi kepadatan penduduk yang lebih tinggi daripada kabupaten. Selain itu, kota juga ditandai dengan mata pencarian penduduk yang didominasi pada sektor perdagangan dan jasa, fasilitas dan pelayanan publik yang lebih lengkap dan unggul, serta produk domestik bruto regional (PDBR) dan pendapatan asli daerah (PAD) yang lebih tinggi. Baik bupati dan wali kota memiliki wewenang yang relatif sama. Gubernur, sebagai wakil Pemerintah Pusat, berwenang membina dan mengawasi urusan pemerintahan kota, tetapi wali kota tidak bertanggung jawab langsung kepada gubernur, melainkan kepada Menteri Dalam Negeri melalui gubernur di provinsi masing-masing. Seperti halnya provinsi dan kabupaten, kota merupakan daerah otonom yang memiliki hak mengatur dan mengurus urusan pemerintahannya sendiri. (in)
- La kota (« ville » en indonésien) est une division administrative de deuxième niveau de l'Indonésie. Elle est dirigée par un walikota ou maire, élu au suffrage direct. Elle possède également un parlement municipal élu. En 2016, l'Indonésie compte quatre-vingt-treize kota, plus les cinq de Jakarta. Le mot vient d'un mot sanskrit qui signifie « forteresse », que l'on retrouve par exemple dans le nom de la ville de Calcutta en Inde. Dans la province d'Aceh, la kota s'appelle officiellement banda, qui vient du mot persan bandar. L'autre subdivision de deuxième niveau est le kabupaten ou département. (fr)
- La kota, parola indonesiana che letteralmente significa "città", è un tipo di suddivisione amministrativa di 2º livello dello stato dell'Indonesia. Ogni provincia si suddivide in reggenze e (non sempre) in kota, che corrispondono ad aree maggiormente urbanizzate; i due tipi di ente sono tra loro di pari livello. Le kota sono rette da un sindaco (wali kota o walikota) e da un vicesindaco (wakil wali kota), entrambi eletti direttamente dai cittadini. L'ente è stato istituito con la Legge nº 22 del 1999 sul Governo Regionale, e ha rimpiazzato le precedenti Daerah Tingkat II Kotamadya (municipalità regionali di II livello). Come le reggenze, le kota si suddividono in . La provincia speciale di Giacarta contiene 5 kota administrasi, che come enti sono differenti, hanno minore autonomia e il sindaco viene nominato dal governatore della provincia tra i dipendenti pubblici. Nella provincia di Aceh le kota hanno il titolo ufficiale di banda. (it)
|
| rdfs:comment
|
- La kota (« ville » en indonésien) est une division administrative de deuxième niveau de l'Indonésie. Elle est dirigée par un walikota ou maire, élu au suffrage direct. Elle possède également un parlement municipal élu. En 2016, l'Indonésie compte quatre-vingt-treize kota, plus les cinq de Jakarta. Le mot vient d'un mot sanskrit qui signifie « forteresse », que l'on retrouve par exemple dans le nom de la ville de Calcutta en Inde. Dans la province d'Aceh, la kota s'appelle officiellement banda, qui vient du mot persan bandar. L'autre subdivision de deuxième niveau est le kabupaten ou département. (fr)
- In Indonesian law, the term "city" (kota) is generally defined as the second-level administrative subdivision of the Republic of Indonesia, an equivalent to regency (kabupaten). The difference between a city and a regency is that a city has non-agricultural economic activities and a dense urban population, while a regency comprises predominantly rural areas and is larger in area than a city. However, Indonesia historically had several classifications of cities. (en)
- Dalam administrasi negara Indonesia, kota adalah salah satu satuan daerah otonom sekaligus wilayah administratif yang berupa daerah tingkat II di Indonesia, yang satu tingkat di bawah provinsi dan satu tingkat di atas kecamatan. Daerah kota setingkat dengan daerah kabupaten. Ciri-ciri yang paling menonjol antara kota bila dibandingkan dengan kabupaten, terutama menurut UUD 1945 dan UU No. 23 Tahun 2014, adalah bahwa kota dipimpin oleh wali kota dan didampingi oleh wakil wali kota. Kedua penjabat jabatan tersebut umumnya dipilih secara langsung oleh warga kota melalui pemilihan umum. Istilah "kota" di dalam UUD 1945 dan UU Pemerintahan Daerah saat ini merupakan kelanjutan dari istilah "kota madya" yang diganti dalam UU No. 22 Tahun 1999. (in)
- La kota, parola indonesiana che letteralmente significa "città", è un tipo di suddivisione amministrativa di 2º livello dello stato dell'Indonesia. Ogni provincia si suddivide in reggenze e (non sempre) in kota, che corrispondono ad aree maggiormente urbanizzate; i due tipi di ente sono tra loro di pari livello. Le kota sono rette da un sindaco (wali kota o walikota) e da un vicesindaco (wakil wali kota), entrambi eletti direttamente dai cittadini. Come le reggenze, le kota si suddividono in . Nella provincia di Aceh le kota hanno il titolo ufficiale di banda. (it)
|
.svg?width=300)
.svg){kind=link}
.svg){kind=link}