An Entity of Type: Thing, from Named Graph: http://dbpedia.org, within Data Space: dbpedia.org

The Indonesia–Malaysia confrontation began in early 1963 following Indonesia's opposition to the creation of Malaysia. Initial Indonesian attacks into East Malaysia relied heavily on local volunteers trained by the Indonesian Army. With the passage of time infiltration forces became more organised with the inclusion of a larger component of Indonesian forces. To deter and disrupt Indonesia's growing campaign of infiltrations, the British responded in 1964 by launching their own covert operations into Indonesian Kalimantan under the code name Operation Claret. Coinciding with Sukarno announcing a 'year of dangerous living' and the 1964 race riots in Singapore, Indonesia launched an expanded campaign of operations into West Malaysia on 17 August 1964, albeit without military success. A build

Property Value
dbo:abstract
  • The Indonesia–Malaysia confrontation began in early 1963 following Indonesia's opposition to the creation of Malaysia. Initial Indonesian attacks into East Malaysia relied heavily on local volunteers trained by the Indonesian Army. With the passage of time infiltration forces became more organised with the inclusion of a larger component of Indonesian forces. To deter and disrupt Indonesia's growing campaign of infiltrations, the British responded in 1964 by launching their own covert operations into Indonesian Kalimantan under the code name Operation Claret. Coinciding with Sukarno announcing a 'year of dangerous living' and the 1964 race riots in Singapore, Indonesia launched an expanded campaign of operations into West Malaysia on 17 August 1964, albeit without military success. A build-up of Indonesian forces on the Kalimantan border in December 1964 then saw the UK commit significant forces from the UK-based Army Strategic Command. (en)
  • Konfrontasi Indonesia–Malaysia dimulai pada awal 1963 setelah penentangan Indonesia terhadap pembentukan Malaysia. Serangan-serangan Indonesia awal ke Malaysia Timur sangat ditunjang para sukarelawan lokal yang dilatih oleh Angkatan Darat Indonesia. Seiring berjalannya waktu, pasukan infiltrasi menjadi makin terorganisir dengan pengerahan jumlah pasukan Indonesia yang lebih besar. Untuk menghadapi dan menahan pertumbuhan kampanye infiltrasi Indonesia, Inggris menanggapinya pada 1964 dengan meluncurkan operasi-operasi rahasia mereka sendiri ke Kalimantan Indonesia di bawah nama kode Operasi Claret. Bersamaan dengan Sukarno mengumumkan 'tahun berbahaya' dan kerusuhan ras 1964 di Singapura, Indonesia meluncurkan kampanye perluasan operasi ke Malaysia Barat pada 17 Agustus 1964, tanpa kesuksesan militer. Pasukan Indonesia yang dihimpun di perbatasan Kalimantan pada Desember 1964 kemudian menghadapi pasukan tempur Inggris yang berjumlah signifikan dari Army Strategic Command yang berbasis di Inggris. (in)
dbo:thumbnail
dbo:wikiPageID
  • 43758139 (xsd:integer)
dbo:wikiPageLength
  • 21428 (xsd:nonNegativeInteger)
dbo:wikiPageRevisionID
  • 1072786448 (xsd:integer)
dbo:wikiPageWikiLink
dbp:wikiPageUsesTemplate
dcterms:subject
rdfs:comment
  • The Indonesia–Malaysia confrontation began in early 1963 following Indonesia's opposition to the creation of Malaysia. Initial Indonesian attacks into East Malaysia relied heavily on local volunteers trained by the Indonesian Army. With the passage of time infiltration forces became more organised with the inclusion of a larger component of Indonesian forces. To deter and disrupt Indonesia's growing campaign of infiltrations, the British responded in 1964 by launching their own covert operations into Indonesian Kalimantan under the code name Operation Claret. Coinciding with Sukarno announcing a 'year of dangerous living' and the 1964 race riots in Singapore, Indonesia launched an expanded campaign of operations into West Malaysia on 17 August 1964, albeit without military success. A build (en)
  • Konfrontasi Indonesia–Malaysia dimulai pada awal 1963 setelah penentangan Indonesia terhadap pembentukan Malaysia. Serangan-serangan Indonesia awal ke Malaysia Timur sangat ditunjang para sukarelawan lokal yang dilatih oleh Angkatan Darat Indonesia. Seiring berjalannya waktu, pasukan infiltrasi menjadi makin terorganisir dengan pengerahan jumlah pasukan Indonesia yang lebih besar. Untuk menghadapi dan menahan pertumbuhan kampanye infiltrasi Indonesia, Inggris menanggapinya pada 1964 dengan meluncurkan operasi-operasi rahasia mereka sendiri ke Kalimantan Indonesia di bawah nama kode Operasi Claret. Bersamaan dengan Sukarno mengumumkan 'tahun berbahaya' dan kerusuhan ras 1964 di Singapura, Indonesia meluncurkan kampanye perluasan operasi ke Malaysia Barat pada 17 Agustus 1964, tanpa kesukses (in)
rdfs:label
  • Combat operations in 1964 during the Indonesia–Malaysia confrontation (en)
  • Operasi tempur tahun 1964 pada konfrontasi Indonesia–Malaysia (in)
owl:sameAs
prov:wasDerivedFrom
foaf:depiction
foaf:isPrimaryTopicOf
is dbo:wikiPageRedirects of
is dbo:wikiPageWikiLink of
is foaf:primaryTopic of
Powered by OpenLink Virtuoso    This material is Open Knowledge     W3C Semantic Web Technology     This material is Open Knowledge    Valid XHTML + RDFa
This content was extracted from Wikipedia and is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License