About: Candra Naya

An Entity of Type: House, from Named Graph: http://dbpedia.org, within Data Space: dbpedia.org

Candra Naya (Hokkien: Sin Ming Hui) is an 18th-century historic building in Jakarta, Indonesia. It was home to the Khouw family of Tamboen, most notably its highest-ranking member: Khouw Kim An, the last Majoor der Chinezen ('Major of the Chinese') of Batavia (in office from 1910 until 1942). Although among the grandest colonial residences in the capital and protected by heritage laws, the compound was almost completely demolished by its new owners, the conglomerate Modern Group. The main halls have survived only thanks to vocal protests from heritage conservation groups.

Property Value
dbo:abstract
  • Candra Naya (Hokkien: Sin Ming Hui) is an 18th-century historic building in Jakarta, Indonesia. It was home to the Khouw family of Tamboen, most notably its highest-ranking member: Khouw Kim An, the last Majoor der Chinezen ('Major of the Chinese') of Batavia (in office from 1910 until 1942). Although among the grandest colonial residences in the capital and protected by heritage laws, the compound was almost completely demolished by its new owners, the conglomerate Modern Group. The main halls have survived only thanks to vocal protests from heritage conservation groups. (en)
  • Candra Naya adalah sebuah bangunan cagar budaya di daerah Jakarta, Indonesia, yang merupakan bekas kediaman keluarga Khouw van Tamboen, terutama Majoor der Chinezen Khouw Kim An (許金安), kepala bangsa Tionghoa di Batavia yang terakhir (1910-1918 dan diangkat kembali 1927-1942), setelah Mayor Tan Eng Goan (陳永元) (1837-1865), Tan Tjoen Tiat (陳濬哲) (1865-1879), Lie Tjoe Hong (李子鳳) (1879-1895) dan Tio Tek Ho (趙德和) (1896-1908). Bangunan seluas 2.250 meter persegi ini memiliki arsitektur Tionghoa yang khas dan merupakan salah satu dari dua kediaman rumah mayor Tionghoa Batavia yang masih berdiri di Jakarta. Kediaman mayor Tionghoa lainnya yang masih ada ialah bangunan "Toko Kompak" di Pasar Baru, bekas kediaman Mayor Tio Tek Ho. Bangunan yang didirikan pada abad ke-19 ini merupakan salah satu dari 3 bangunan berarsitektur serupa yang pernah ada di Jalan Gajah Mada, yaitu Jalan Gajah Mada 168 milik Khouw Tjeng Po (許清波), yang merupakan gedung Tiong Hoa Siang Hwee (中華商會) (Kamar Dagang Tionghoa) dan kini menjadi gedung SMA Negeri 2 Jakarta, Jalan Gajah Mada 188 milik Khouw Tjeng Tjoan (許清泉), yang kini dikenal sebagai gedung Candra Naya itu sendiri, dan Jalan Gajah Mada 204 milik Khouw Tjeng Kee (許清溪), yang pernah digunakan sebagai gedung Kedutaan Besar Republik Rakyat Republik Rakyat Tiongkok. (in)
dbo:address
  • Jalan Gajah Mada (en)
dbo:location
dbo:status
  • restored
dbo:thumbnail
dbo:type
dbo:wikiPageExternalLink
dbo:wikiPageID
  • 52254987 (xsd:integer)
dbo:wikiPageLength
  • 13371 (xsd:nonNegativeInteger)
dbo:wikiPageRevisionID
  • 1092271699 (xsd:integer)
dbo:wikiPageWikiLink
dbp:address
dbp:architect
  • anonymous (en)
dbp:architecturalStyle
  • Chinese (en)
dbp:buildingType
dbp:estCompletion
  • late 18th-century; or 1807 (en)
dbp:imageCaption
  • Candra Naya building below the super block Green Central City (en)
dbp:location
dbp:mapCaption
  • location within Jakarta (en)
dbp:mapType
  • Indonesia Jakarta (en)
dbp:name
  • Candra Naya (en)
dbp:nativeNameLang
  • Indonesia-Sankrit (en)
dbp:status
  • restored (en)
dbp:wikiPageUsesTemplate
dcterms:subject
georss:point
  • -6.147222222222222 106.81527777777778
rdf:type
rdfs:comment
  • Candra Naya (Hokkien: Sin Ming Hui) is an 18th-century historic building in Jakarta, Indonesia. It was home to the Khouw family of Tamboen, most notably its highest-ranking member: Khouw Kim An, the last Majoor der Chinezen ('Major of the Chinese') of Batavia (in office from 1910 until 1942). Although among the grandest colonial residences in the capital and protected by heritage laws, the compound was almost completely demolished by its new owners, the conglomerate Modern Group. The main halls have survived only thanks to vocal protests from heritage conservation groups. (en)
  • Candra Naya adalah sebuah bangunan cagar budaya di daerah Jakarta, Indonesia, yang merupakan bekas kediaman keluarga Khouw van Tamboen, terutama Majoor der Chinezen Khouw Kim An (許金安), kepala bangsa Tionghoa di Batavia yang terakhir (1910-1918 dan diangkat kembali 1927-1942), setelah Mayor Tan Eng Goan (陳永元) (1837-1865), Tan Tjoen Tiat (陳濬哲) (1865-1879), Lie Tjoe Hong (李子鳳) (1879-1895) dan Tio Tek Ho (趙德和) (1896-1908). Bangunan seluas 2.250 meter persegi ini memiliki arsitektur Tionghoa yang khas dan merupakan salah satu dari dua kediaman rumah mayor Tionghoa Batavia yang masih berdiri di Jakarta. Kediaman mayor Tionghoa lainnya yang masih ada ialah bangunan "Toko Kompak" di Pasar Baru, bekas kediaman Mayor Tio Tek Ho. Bangunan yang didirikan pada abad ke-19 ini merupakan salah satu dari 3 (in)
rdfs:label
  • Candra Naya (en)
  • Candra Naya (in)
owl:sameAs
geo:geometry
  • POINT(106.81527709961 -6.1472220420837)
geo:lat
  • -6.147222 (xsd:float)
geo:long
  • 106.815277 (xsd:float)
prov:wasDerivedFrom
foaf:depiction
foaf:isPrimaryTopicOf
foaf:name
  • Candra Naya (en)
is dbo:wikiPageWikiLink of
is dbp:estate of
is foaf:primaryTopic of
Powered by OpenLink Virtuoso    This material is Open Knowledge     W3C Semantic Web Technology     This material is Open Knowledge    Valid XHTML + RDFa
This content was extracted from Wikipedia and is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License