dbo:abstract
|
- Die Synode von Diamper wurde 1599 vom katholischen Erzbischof Menezes im Ort , im heutigen indischen Bundesstaat Kerala einberufen. Auf ihr wurden Beschlüsse zur vollständigen Einordnung der seit apostolischer Zeit in Südindien ansässigen Thomaschristen unter den lateinischen Ritus der katholischen Kirche gefasst. Die Synode bzw. ihre Beschlüsse wurde nie von Rom bestätigt und sie gilt als „Räubersynode“. (de)
- Le Synode de Diamper était une assemblée synodale diocésaine réunie en 1599 à (ou ‘’Diamper’’) au Kerala (Inde) . Cédant aux pressions d’Alexis de Menezes, archevêque de Goa, (qui l’avait convoqué) l’archidiacre Georges de la Croix et les chrétiens de saint Thomas adoptèrent les us et coutumes de l’Église latine. Cela sépara les chrétiens de saint Thomas du Patriarcat chaldéen et les fit passer sous la juridiction de l’archevêque de Goa. L’archidiocèse d’Angamale fut rétrogradé à devenir un ‘diocèse' sous Goa (en 1600). La juridiction du Padroado fut imposée et les évêques des chrétiens de Saint Thomas furent nommés par le padroado portugais. L'Église catholique syro-malabare, Église unie à Rome est l'héritière directe de ce Synode. (fr)
- Sinode Diamper (Sinode Udayamperoor) (bahasa Malayalam: ഉദയംപേരൂർ സൂനഹദോസ്), yang diadakan di (dikenal sebagai Diamper dalam sumber-sumber non-vernakular) pada 1599, adalah sebuah , atau konsili, yang menciptakan aturan dan pengaturan bagi Kristen Santo Tomas (juga dikenal sebagai Mar Thoma Nasrani) dari Pesisir Malabar, sebuah bagian dari wilayah modern , India, yang secara resmi menaungi mereka dan seluruh , yang utamanya berbasis di wilayah modern Kerala pada yang diurus oleh para misionaris Padroado Katolik Roma. Ini berujung pada skisma permanen di kalangan Kristen Santo Tomas India setelah 53 tahun, berujung pada pembentukan faksi-faksi (Aliansi baru) dan (Aliansi lama). Pazhayakoor terdiri dari dan yang meneruskan liturgi asli (Ritus Babilonia / Ritus Persia). Melalui (1653), faksi Puthenkoor yang menentang dominasi Padroado masuk dalam persekutuan dengan Gereja Ortodoks Suryani Antiokhia untuk membentuk Gereja Siria Malankara (liturgi ). Gereja0gereja tirinan dari Gereja Suryani Malankara meliputi , (Gereja Ortodoks India), Gereja Siria Marthoma Malankara, Gereja Katolik Siria Malankara (Katolik Timur), dan . Semuanya memakai liturgi Ritus Suryani Barat (Ritus Antiokhia) yang diperkenalkan pada masa berikutnya. Kristen Santo Tomas dalam persekutuan dengan Gereja dari Timur dari Persia dan , dan setia terhadap uskup-uskup mereka. Namun, Gereja dari Timur runtuh pada 1552, melalui , dan sebuah faksi bergabung dalam persekutuan dengan Geeja Katolik (kini Gereja Katolik Kaldea). adalah salah satu uskup terakhir dari untuk Kristen Santo Tomas. Abraham diberi kesepakatan oleh Paus Pius IV pada 1565. Ia wafat pada 1597 dan penggantinya adalah . Sinode Diamper diadakan pada 20 Juni 1599, di bawah kepemimpinan , Uskup Agung ritus Latin Goa. Gregorius dari Salib terpaksa mengkehendaki keinginan-keinginan Uskup Agung Goa. Tindakan tersebut memisahkan Kristen Santo Tomas dari yurisdiksi Katolik Kaldea di Persia dan tunduk langsung kepada Keuskupan Agung Latin Goa. Keuskupan Agung diturunkan menjadi keuskupan di bawah Goa pada 1600. Sehingga, kekuasaan dibentuk dan uskup-uskup Kristen Santo Tomas dipilih oleh Padroado Portugis. Sekitar 50 tahun kemudian, para pembelot menyatakan Sumpah Salib Coonan pada 1653, untuk membebaskan diri mereka sendiri dari upaya latinisasi oleh para misionaris Padroado Portugis. Para pembelot tersebut meninggalkan yurisdiksi Gereja Latin dan masuk dalam Gereja Malankara, sebuah faksi yang bergabung dalam persekutuan penuh dengan Gereja Ortodoks Siria Antiokhia (Gereja Ortodoks Oriental) dan memakai liturgi Ritus Suryani Barat. Gereja Siria Mar Thoma dan Gereja Siria Independen Malabar adalah gereja-gereja independen yang memisahkan diri dari Gereja Siria Malankara pada abad ke-18 dan ke-19, meskipun gereja-gereja tersebut tetap memaaki Ritus Suryani Barat. Dari Sinode Diamper pada 1599 sampai abad ke-19, umat Siro-Malabar berada di bawah yurisdiksi Gereja Latin dan uskup-uskup asing dari Eropa. Pada 1887, Paus Leo XIII memisahkan sepenuhnya umat Siro-Malabar dari yurisdiksi Gereja Latin, dengan mendirikan dua Vikariat Apostolik, Thrissur dan Kottayam (kemudian Changanassery) di bawah naungan uskup-uskup Siro-Malabar India pribumi, dan menamai Gereja tersebut sebagai "Gereja Siro-Malabar" untuk membedakannya dari Katolik Latin. Dampaknya, Gereja Siro-Malabar menjadi gereja timur sui iuris otonom dalam persekutuan Katolik. Gereja Katolik Siria Malankara adalah faksi dari Gereja Malankara yang bergabung dalam persekutuan penuh dengan Takhta Suci Roma pada 1930, dan tetap memaaki Ritus Suryani Barat. Setelah skisma tahun 1552, Gereja dari Timur menurun. Sepanjang abad-aabd berikutnya, Gereja dari Timur berdampak oleh banyak skisma internal. Cabang-cabang non-Katolik dari Gereja dari Timur memutuskan untuk bertahan dari masa-masa ketegangan dan kemudian berkonsolidasi pada abad ke-19 dalam membentuk Gereja Asiria Timur dan . Seemntara itu, faksi-pro-Katolik dikonsolidasikan dalam Gereja Katolik Kaldea. Faksi minoritas dalam Gereja Siro-Malabar berpisah dan bergabung dalam persekutuan denagn Gereja Asiria Timur pada 1870an, untuk membentuk yang memakai Ritus Suryani Timur tradisional dari Gereja dari Timur. (in)
- The Synod of Diamper (Udayamperoor Synod) (Malayalam: ഉദയംപേരൂർ സൂനഹദോസ്, romanized: Udayampērūṟ Sūnahadōs), held at Udayamperoor (known as Diamper in non-vernacular sources) in June 1599, was a diocesan synod, or council, that created rules and regulations for the ancient Saint Thomas Christians (also known as Mar Thoma Nasranis) of the Malabar Coast, a part of modern-day Kerala state, India, formally subjugating them and downgrading their whole Metropolitanate of India as the Diocese of Angamale, a suffragan see to the Archdiocese of Goa administered by Latin Church Padroado missionaries. This synod also introduced forced Liturgical Latinisation and the eschewal of local practices and beliefs, leading to a significant ecclesial protest by Saint Thomas Christians known as Coonan Cross Oath and a subsequent schism in the mid-17th century. (en)
- Il sinodo di Diamper fu un'assemblea sinodale diocesana aperta il 20 giugno 1599 a (o ‘'Diamper'’) in Kerala (India). Sotto la pressione di , arcivescovo di Goa, (che lo aveva convocato), l'arcidiacono Georges della Croce e i Cristiani di San Tommaso adottarono i riti e la liturgia della Chiesa latina. Questo atto separò di conseguenza i Cristiani di San Tommaso dal patriarcato caldeo e li fece passare sotto la giurisdizione dell'arcivescovo latino di Goa. L'arcidiocesi di Angamale venne retrocessa al ruolo di semplice diocesi suffraganea di Goa (20 dicembre 1599). L'anno seguente fu imposta la giurisdizione del padroado e i vescovi dei Cristiani di San Tommaso furono nominati dal padroado portoghese. La Chiesa cattolica siro-malabarese, una delle Chiese cattoliche orientali unite a Roma, discende direttamente dalla resistenza ai decreti di questo sinodo esplosa nel 1653 e in vista della quale la Santa Sede inviò in Kerala un gruppo di religiosi carmelitani facenti capo al vescovo Giuseppe Sebastiani. Nel 1659, questi amministrò la consacrazione episcopale al sacerdote keralese Chandy Parampil, il primo fra i Cristiani di San Tommaso ad essere regolarmente ordinato vescovo, dato che per tradizione essi dipendevano dalla Chiesa d'Oriente in Mesopotamia per ricevere vescovi. (it)
- De Synode van Diamper, in juni 1599 gehouden te Udayamperoor (Kerala, India) onder leiding van Aleixo de Menezes, aartsbisschop van Goa, unieerde de Thomaschristenen met de Katholieke Kerk en verbrak hun banden met de Assyrisch-Nestoriaanse Kerk. Wijzigingen in de liturgie naar westers model werden ingevoerd, waardoor de oude Malabar-ritus, ontstaan uit de Chaldeeuwse ritus, verloren ging ten gunste van de Latijnse ritus. In 1653 verzette een groep Thomaschristenen zich tegen het gezag van de Portugese bisschoppen en de Jezuïet-missionarissen en benoemde – alhoewel ze behoorden tot de Oost-Syrische liturgie – een bisschop van de Syrisch-Orthodoxe Kerk van Antiochië van West-Syrische traditie, namelijk Mar Gregorius. Zo ontstond de Malankaarse Syrisch-Orthodoxe Kerk, een van de oriëntaals-orthodoxe kerken. Een andere groep christenen wenste geünieerd met Rome te blijven en vormde de Syro-Malabar-katholieke Kerk. In de jaren twintig van de twintigste eeuw ontstond uit de Malankaarse Syrisch-Orthodoxe Kerk een nieuwe, met Rome geünieerde, kerk: de Syro-Malankara-katholieke Kerk. (nl)
- Synod w Diamper – zwołany 20 czerwca 1599 r. w Udayamperoorze (w źródłach pozaindyjskich zwanym Diamper), był synodem (soborem) diecezjalnym, który ustanowił kościelne zasady i regulacje prawne dla starożytnych chrześcijan św. Tomasza z Wybrzeża Malabarskiego (współczesne Kerala) w Indiach. W jego wyniku doszło do formalnego połączenia ich z Rzymem, kosztem daleko idącej latynizacji. Ostatecznie doprowadziło to do stworzenia w Indiach wschodniego Kościoła katolickiego o nazwie Syromalabarski Kościół katolicki, który celebruje liturgię w zlatynizowanym rycie wschodnio-syryjskim. Synod odbył się pod przewodnictwem , arcybiskupa Goa rytu łacińskiego. Archidiakon Jerzy od Krzyża został zmuszony do przychylenia się do woli arcybiskupa. W rezultacie chrześcijanie św. Tomasza oddzielili się od Kościoła Wschodu mającego swego patriarchę w Persji i zostali poddani bezpośredniej jurysdykcji łacińskiego arcybiskupa Goa. Arcybiskupstwo Angamaly zostało w 1600 roku zdegradowane do rangi biskupstwa i włączone do metropolii Goa. W ten sposób narzucono portugalski protektorat (Padroado) i biskupi dla chrześcijan św. Tomasza byli powoływani przez królów portugalskich. (pl)
- O sínodo de Diamper foi uma assembleia sinodal diocesana aberta em 20 de junho de 1599 em (ou "Diamper") em Kerala (Índia). Sob a pressão de Aleixo de Meneses, arcebispo de Goa, (que o tinha convocado), o arquidiácono Jorge da Cruz e os cristãos de São Tomé adotaram os ritos e a liturgia da igreja latina. Dom Aleixo convoca para um sínodo, prelados, sacerdotes e demais eclesiásticos. Além disso determina que a este assistam quatro procuradores de cada freguesia que, em nome dos seus conterrâneos, darem consentimento e assinassem suas resoluções. O sínodo que durou seis dias, estiveram presentes mais de 800 pessoas subdivididas por 153 prelados e sacerdotes, cinco jesuítas que dominassem os dialetos malabares e dois os dialetos siríaco e caldeu, diáconos e subdiáconos, pessoas nobres e procuradores representantes da população. Neste âmbito, foram redigidos uma serie de decretos e aprovados outros que anteriormente já estavam compilados pelo arcebispo organizador. O rito romano foi adotado e mandado traduzir em síriaco para a administração dos sacramentos, foram pedidos breviários e missais em caldeu para os sacerdotes locais, foi elaborado um catecismo para o malabar e tudo o que pudesse lembrar a heresia anterior foi queimado e destruído. Este ato separou por consequência os cristãos de São Tomé dos patriarcado caldeu e os fez passar sob a jurisdição do Arcebispo de Goa. A arquidiocese de Angamale foi relegada ao papel de diocese sufragânea de Goa (em 1600). Foi imposta a jurisdição do Padroado e os bispos dos Cristãos de São Tomé foram nomeados pelo padroado português. Em 4 de Agosto de 1600, o bispado de Angamale é elevado a arcebispado ad honorem, pela bula In supremo militantis Eclesiae concedida pelo Papa Clemente VIII. A Igreja Católica Siro-Malabar, uma Igreja Católica Oriental sui iuris é derivada diretamente a partir deste Sínodo. (pt)
|
rdfs:comment
|
- Die Synode von Diamper wurde 1599 vom katholischen Erzbischof Menezes im Ort , im heutigen indischen Bundesstaat Kerala einberufen. Auf ihr wurden Beschlüsse zur vollständigen Einordnung der seit apostolischer Zeit in Südindien ansässigen Thomaschristen unter den lateinischen Ritus der katholischen Kirche gefasst. Die Synode bzw. ihre Beschlüsse wurde nie von Rom bestätigt und sie gilt als „Räubersynode“. (de)
- Sinode Diamper (Sinode Udayamperoor) (bahasa Malayalam: ഉദയംപേരൂർ സൂനഹദോസ്), yang diadakan di (dikenal sebagai Diamper dalam sumber-sumber non-vernakular) pada 1599, adalah sebuah , atau konsili, yang menciptakan aturan dan pengaturan bagi Kristen Santo Tomas (juga dikenal sebagai Mar Thoma Nasrani) dari Pesisir Malabar, sebuah bagian dari wilayah modern , India, yang secara resmi menaungi mereka dan seluruh , yang utamanya berbasis di wilayah modern Kerala pada yang diurus oleh para misionaris Padroado Katolik Roma. Ini berujung pada skisma permanen di kalangan Kristen Santo Tomas India setelah 53 tahun, berujung pada pembentukan faksi-faksi (Aliansi baru) dan (Aliansi lama). (in)
- Le Synode de Diamper était une assemblée synodale diocésaine réunie en 1599 à (ou ‘’Diamper’’) au Kerala (Inde) . Cédant aux pressions d’Alexis de Menezes, archevêque de Goa, (qui l’avait convoqué) l’archidiacre Georges de la Croix et les chrétiens de saint Thomas adoptèrent les us et coutumes de l’Église latine. L'Église catholique syro-malabare, Église unie à Rome est l'héritière directe de ce Synode. (fr)
- The Synod of Diamper (Udayamperoor Synod) (Malayalam: ഉദയംപേരൂർ സൂനഹദോസ്, romanized: Udayampērūṟ Sūnahadōs), held at Udayamperoor (known as Diamper in non-vernacular sources) in June 1599, was a diocesan synod, or council, that created rules and regulations for the ancient Saint Thomas Christians (also known as Mar Thoma Nasranis) of the Malabar Coast, a part of modern-day Kerala state, India, formally subjugating them and downgrading their whole Metropolitanate of India as the Diocese of Angamale, a suffragan see to the Archdiocese of Goa administered by Latin Church Padroado missionaries. This synod also introduced forced Liturgical Latinisation and the eschewal of local practices and beliefs, leading to a significant ecclesial protest by Saint Thomas Christians known as Coonan Cross Oat (en)
- Il sinodo di Diamper fu un'assemblea sinodale diocesana aperta il 20 giugno 1599 a (o ‘'Diamper'’) in Kerala (India). Sotto la pressione di , arcivescovo di Goa, (che lo aveva convocato), l'arcidiacono Georges della Croce e i Cristiani di San Tommaso adottarono i riti e la liturgia della Chiesa latina. (it)
- De Synode van Diamper, in juni 1599 gehouden te Udayamperoor (Kerala, India) onder leiding van Aleixo de Menezes, aartsbisschop van Goa, unieerde de Thomaschristenen met de Katholieke Kerk en verbrak hun banden met de Assyrisch-Nestoriaanse Kerk. Wijzigingen in de liturgie naar westers model werden ingevoerd, waardoor de oude Malabar-ritus, ontstaan uit de Chaldeeuwse ritus, verloren ging ten gunste van de Latijnse ritus. Een andere groep christenen wenste geünieerd met Rome te blijven en vormde de Syro-Malabar-katholieke Kerk. (nl)
- Synod w Diamper – zwołany 20 czerwca 1599 r. w Udayamperoorze (w źródłach pozaindyjskich zwanym Diamper), był synodem (soborem) diecezjalnym, który ustanowił kościelne zasady i regulacje prawne dla starożytnych chrześcijan św. Tomasza z Wybrzeża Malabarskiego (współczesne Kerala) w Indiach. W jego wyniku doszło do formalnego połączenia ich z Rzymem, kosztem daleko idącej latynizacji. Ostatecznie doprowadziło to do stworzenia w Indiach wschodniego Kościoła katolickiego o nazwie Syromalabarski Kościół katolicki, który celebruje liturgię w zlatynizowanym rycie wschodnio-syryjskim. (pl)
- O sínodo de Diamper foi uma assembleia sinodal diocesana aberta em 20 de junho de 1599 em (ou "Diamper") em Kerala (Índia). Sob a pressão de Aleixo de Meneses, arcebispo de Goa, (que o tinha convocado), o arquidiácono Jorge da Cruz e os cristãos de São Tomé adotaram os ritos e a liturgia da igreja latina. Neste âmbito, foram redigidos uma serie de decretos e aprovados outros que anteriormente já estavam compilados pelo arcebispo organizador. A Igreja Católica Siro-Malabar, uma Igreja Católica Oriental sui iuris é derivada diretamente a partir deste Sínodo. (pt)
|