| dbo:abstract
|
- Japan became the 80th member of the United Nations on 18 December 1956. Since then, Japan has participated in many internationally cooperative initiatives with other members of the United Nations as a basic principle of its foreign policy. When Japan joined the UN in 1956, it did so with great enthusiasm and broad public support, for the international organization was seen to embody the pacified country's hopes for a peaceful world order. Membership was welcomed by many Japanese who saw the UN as a guarantor of a policy of unarmed neutrality for their nation, in addition to the security arrangement they concluded with US in 1951. To others, support for the UN would be useful in masking or diluting Japan's almost total dependence on the United States for its security. The government saw the UN as an ideal arena for its risk minimizing, omnidirectional foreign policy. And Japan had made the claim that the UN is not helpful but the country is in it to make good impresion (en)
- Jepang dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (国際連合と日本 Kokusai rengō to Nihon) adalah sebuah hubungan multilateral antara Jepang dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jepang terlibat aktif di PBB sebagai prinsip dasar kebijakan luar negerinya. Saat Jepang bergabung dengan PBB pada 1956, negara tersebut sangat antusias dan didukung oleh masyarakat, karena organisasi internasional tersebut dipandang dapat membantu mewujudkan tatanan dunia yang damai. Keanggotaannya disambut oleh beberapa orang Jepang yang memandang PBB sebagai penuntun kebijakan netralitas tanpa senjata untuk negara mereka, selain persetujuan keamanan yang telah disepakati dengan AS pada tahun 1951. Selain itu, dukungan untuk PBB berguna untuk menutupi atau mengurangi kebergantungan penuh Jepang kepada Amerika Serikat dalam hal keamanan. Pemerintah memandang PBB sebagai tempat yang ideal untuk kebijakan luar negerinya yang terbuka ke segala arah dan meminimalisasi risiko. (in)
- 国際連合と日本（こくさいれんごうとにほん）では、国際連合と日本との関係について記述する。 (ja)
- 日本與聯合國（日语：国際連合と日本）指的是日本和聯合國之間的關係。該國自於1956年加入聯合國後，即以極大熱情參與聯合國系統的籌建和完善，並視其為一個世界和平維護機構。日本現今在聯合國系統內發揮著十分大的影響力，並與聯合國下屬多個機構有著密切關係，這取決於日本外交政策的基本原則。許多日本人認為，加入聯合國能夠保持該國的中立性和自主性，因為日本僅有自衛用的軍力。儘管日本在1951年簽訂《舊金山和約》及其他防衛條約，並成為美國重要盟邦之一，使得得日本的國家安全極大程度上倚賴美國；但日本政府認為，聯合國是日本實施其全方位外交政策風險最小化的理想舞台。 (zh)
|
| dbo:thumbnail
| |
| dbo:wikiPageExternalLink
| |
| dbo:wikiPageID
| |
| dbo:wikiPageLength
|
- 5477 (xsd:nonNegativeInteger)
|
| dbo:wikiPageRevisionID
| |
| dbo:wikiPageWikiLink
| |
| dbp:imageFlag
| |
| dbp:membership
| |
| dbp:nation
| |
| dbp:representative
| |
| dbp:representativeTitle
| |
| dbp:scSeat
| |
| dbp:since
| |
| dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
| dcterms:subject
| |
| gold:hypernym
| |
| rdf:type
| |
| rdfs:comment
|
- 国際連合と日本（こくさいれんごうとにほん）では、国際連合と日本との関係について記述する。 (ja)
- 日本與聯合國（日语：国際連合と日本）指的是日本和聯合國之間的關係。該國自於1956年加入聯合國後，即以極大熱情參與聯合國系統的籌建和完善，並視其為一個世界和平維護機構。日本現今在聯合國系統內發揮著十分大的影響力，並與聯合國下屬多個機構有著密切關係，這取決於日本外交政策的基本原則。許多日本人認為，加入聯合國能夠保持該國的中立性和自主性，因為日本僅有自衛用的軍力。儘管日本在1951年簽訂《舊金山和約》及其他防衛條約，並成為美國重要盟邦之一，使得得日本的國家安全極大程度上倚賴美國；但日本政府認為，聯合國是日本實施其全方位外交政策風險最小化的理想舞台。 (zh)
- Japan became the 80th member of the United Nations on 18 December 1956. Since then, Japan has participated in many internationally cooperative initiatives with other members of the United Nations as a basic principle of its foreign policy. When Japan joined the UN in 1956, it did so with great enthusiasm and broad public support, for the international organization was seen to embody the pacified country's hopes for a peaceful world order. Membership was welcomed by many Japanese who saw the UN as a guarantor of a policy of unarmed neutrality for their nation, in addition to the security arrangement they concluded with US in 1951. To others, support for the UN would be useful in masking or diluting Japan's almost total dependence on the United States for its security. The government saw the (en)
- Jepang dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (国際連合と日本 Kokusai rengō to Nihon) adalah sebuah hubungan multilateral antara Jepang dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Jepang terlibat aktif di PBB sebagai prinsip dasar kebijakan luar negerinya. Saat Jepang bergabung dengan PBB pada 1956, negara tersebut sangat antusias dan didukung oleh masyarakat, karena organisasi internasional tersebut dipandang dapat membantu mewujudkan tatanan dunia yang damai. Keanggotaannya disambut oleh beberapa orang Jepang yang memandang PBB sebagai penuntun kebijakan netralitas tanpa senjata untuk negara mereka, selain persetujuan keamanan yang telah disepakati dengan AS pada tahun 1951. Selain itu, dukungan untuk PBB berguna untuk menutupi atau mengurangi kebergantungan penuh Jepang kepada Amerika Serikat dalam hal keamanan. (in)
|
| rdfs:label
|
- Japan and the United Nations (en)
- Jepang dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (in)
- 国際連合と日本 (ja)
- 日本與聯合國 (zh)
|
| owl:sameAs
| |
| prov:wasDerivedFrom
| |
| foaf:depiction
| |
| foaf:isPrimaryTopicOf
| |
| is dbo:wikiPageWikiLink
of | |
| is foaf:primaryTopic
of | |
