| dbo:abstract
|
- Dong-Son-Trommeln gelten als die größten und besonders symbolträchtigen Bronzeartefakte der Dong-Son-Kultur, die von etwa 400 v. Chr.–50 n. Chr. im nördlichen Vietnam bestand. (de)
- A Đông Sơn drum (Vietnamese: Trống đồng Đông Sơn, lit. 'Bronze drum of Đông Sơn'; also called Heger Type I drum) is a type of ancient bronze drum created by the Đông Sơn culture that existed in the Red River Delta. The drums were produced from about 600 BCE or earlier until the third century CE; they are one of the culture's most astounding examples of ancient metalworking. The drums, cast in bronze using the lost-wax casting method are up to a meter in height and weigh up to 100 kilograms (220 lb). Đông Sơn drums were apparently both musical instruments and objects of worship. They are decorated with geometric patterns, scenes of daily life, agriculture, war, animals and birds, and boats. The latter alludes to the importance of trade to the culture in which they were made, and the drums themselves became objects of trade and heirlooms. More than 200 have been found, across an area from eastern Indonesia to Vietnam and parts of Southern China. The display on the surface of the Đông Sơn drums are often depicted across many cultural institutes of Vietnam, one being displayed in Vietnam parliamentary office during some of Vietnam's ASEAN summits. (en)
- Gong nekara adalah gong perunggu buatan kebudayaan Dong Son, yang terdapat di delta Sungai Merah Vietnam Utara. Gong ini diproduksi pada sekitar 600 tahun sebelum masehi atau sebelumnya, sampai abad ketiga Masehi. Dengan menggunakan metode pengecoran logam yang telah hilang (lost wax method), gong ini oleh para peneliti sejarah dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari budaya pengerjaan logam. Gong Nekara ini mempunyai 3 fungsi pada masanya, yakni fungsi Keagamaan, Sosial-Budaya, dan Politik. Fungsi keagamaan yaitu sebagai alat komunikasi, upacara, dan simbol. Sementara fungsi sosial budaya yaitu sebagai simbol status sosial, perangkat upacara dan karya seni yang mempunyai daya magis religius. Sedangkan fungsi politik yaitu sebagai tanda bahaya atau isyarat perang. Gong Nekara mempunyai luas lingkaran sebesar 396 cm persegi, luas lingkaran pinggang 340 cm persegi, dan tinggi 95 cm persegi. Keunikan yang dimiliki gong yang dikenal sakral itu adalah adanya gambar bermotif flora dan fauna terdiri dari gajah 16 ekor, burung 54 ekor, pohon sirih 11 buah dan ikan 18 ekor. Sementara dipermukaan gong bagian atas terdapat 4 ekor arca berbentuk kodok dengan panjang 20 cm dan di samping terdapat 4 daun telinga yang berfungsi sebagian pegangan. Pada bidang pukul terdapat hiasan geometris, demikian pula pada bagian tengah gong terdapat garis pola bintang berbentuk 16. Nekara secara vertikal terdiri atas susunan kaki berbentuk bundar seperti silinder, badan dan bahu berbentuk cembung. (in)
- 동선 청동북(베트남어: Trống đồng Đông Sơn, 중국어: 东山铜鼓, Dong Son drums)은 북베트남 홍강 삼각주 유역에서 발달한 동선 문화에서 주조된 청동 북으로 프란츠 헤거의 이름을 따서 헤거 I형 북으로도 불린다. (ko)
|
| rdfs:comment
|
- Dong-Son-Trommeln gelten als die größten und besonders symbolträchtigen Bronzeartefakte der Dong-Son-Kultur, die von etwa 400 v. Chr.–50 n. Chr. im nördlichen Vietnam bestand. (de)
- 동선 청동북(베트남어: Trống đồng Đông Sơn, 중국어: 东山铜鼓, Dong Son drums)은 북베트남 홍강 삼각주 유역에서 발달한 동선 문화에서 주조된 청동 북으로 프란츠 헤거의 이름을 따서 헤거 I형 북으로도 불린다. (ko)
- A Đông Sơn drum (Vietnamese: Trống đồng Đông Sơn, lit. 'Bronze drum of Đông Sơn'; also called Heger Type I drum) is a type of ancient bronze drum created by the Đông Sơn culture that existed in the Red River Delta. The drums were produced from about 600 BCE or earlier until the third century CE; they are one of the culture's most astounding examples of ancient metalworking. The drums, cast in bronze using the lost-wax casting method are up to a meter in height and weigh up to 100 kilograms (220 lb). Đông Sơn drums were apparently both musical instruments and objects of worship. (en)
- Gong nekara adalah gong perunggu buatan kebudayaan Dong Son, yang terdapat di delta Sungai Merah Vietnam Utara. Gong ini diproduksi pada sekitar 600 tahun sebelum masehi atau sebelumnya, sampai abad ketiga Masehi. Dengan menggunakan metode pengecoran logam yang telah hilang (lost wax method), gong ini oleh para peneliti sejarah dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dari budaya pengerjaan logam. Gong Nekara ini mempunyai 3 fungsi pada masanya, yakni fungsi Keagamaan, Sosial-Budaya, dan Politik. Fungsi keagamaan yaitu sebagai alat komunikasi, upacara, dan simbol. Sementara fungsi sosial budaya yaitu sebagai simbol status sosial, perangkat upacara dan karya seni yang mempunyai daya magis religius. Sedangkan fungsi politik yaitu sebagai tanda bahaya atau isyarat perang. (in)
|
