| dbo:abstract
|
- Akhmad Bassah (also Bassakh; [axˈmad baˈsax]; fl. 1923–30), best known by the pen name Joehana ([juˈhana]; Perfected Spelling: Yuhana), was an author from the Dutch East Indies who wrote in Sundanese. He worked for a time on the railroad before becoming an author by 1923, and had a strong interest in social welfare; this interest influenced his novels. He was also a productive translator, dramatist, and reporter, and operated a company which offered writing services. Sources disagree when Joehana died; some offer 1930, while others give 1942–45. During the seven years in which he was active, Joehana wrote a number of stories and articles, as well as several novels. The years of publication are generally unclear, as reprints included neither the year of first publication nor the printing number. Stylistically, Joehana has been classified as a realist owing to his use of the names of actual locations and products in his works, as well as the predominantly vernacular Sundanese in his novels. However, influences from traditional theatrical forms such as wayang and literature such as pantun are evident. Joehana's works cover a wide range of themes, although in general they are oriented towards social criticism and promote modernization. Though Joehana's works were published independently, they were popular in the Bandung area where they were sold. Local businesses may have offered funds for product placement, and Joehana's works were adapted to the stage and film. However, they received little academic attention until the 1960s, and critical consensus since then has been negative. Two of his works have been republished since the 1960s, and stage productions of his novel Rasiah nu Goreng Patut continued into the 1980s. (en)
- Akhmad Bassah (juga Bassakh; [axˈmad baˈsax]; aktif pada 1923–1930), paling dikenal dengan nama pena Joehana ([juˈhana]; EYD: Yuhana) adalah sastrawan Hindia Belanda (sekarang Indonesia) berdarah Sunda yang menulis karya-karyanya dalam bahasa Sunda. Ia bekerja di perusahaan kereta api sebelum menjadi seorang pengarang pada 1923, dan semasa hidup memiliki pemahaman dalam bidang kesejahteraan sosial; pemahaman ini mempengaruhi novel-novelnya. Ia juga merupakan seorang penerjemah, pembuat drama, dan wartawan yang produktif, dan mengoperasikan sebuah perusahaan yang ditujukan untuk pelayanan penulisan. Sumber-sumber menyatakan tahun kematian Joehana yang berbeda; beberapa sumber menyebut tahun 1930, sementara sumber lainnya menyebut tahun 1942–1945. Pada tujuh tahun masa aktifnya, Joehana menulis sejumlah cerita dan artikel, serta beberapa novel. Tahun-tahun penerbitannya umumnya tidak pasti, karena cetakan ulangnya tidak mencantumkan tahun penerbitan pertama atau nomor percetakannya. Secara khusus, Joehana diklasifikasikan sebagai seorang realis yang menggunakan nama-nama tempat dan produk yang sebenarnya dalam karyanya, serta umumnya menggunakan penulisan Sunda dalam novel-novelnya. Namun, pengaruh-pengaruh dari bentuk-bentuk teatrikal tradisional seperti wayang dan sastra seperti pantun juga ditambahkan. Karya-karya Joehana menyoroti sebagian besar tema, meskipun umumnya karya-karyanya berorientasi pada dan mempromosikan modernisasi. Meskipun karya-karya Joehana diterbitkan secara independen, karya-karya tersebut terkenal di wilayah Bandung, yaitu tempat di mana karya-karya tersebut diterbitkan. Para pengusaha lokal menyalurkan sumbangan untuk penempatan produk, dan karya-karya Joehana diadaptasi pada permainan panggung dan film. Namun, karya-karya tersebut meraih sambutan akademik yang sedikit sampai 1960an, dan konsensus kritikal sejak itu telah menjadi negatif. Dua karyanya diterbitkan ulang sejak 1960an, dan produksi panggung dari novelnya Rasiah nu Goreng Patut berlanjut sampai 1980an. (in)
|
| rdfs:comment
|
- Akhmad Bassah (also Bassakh; [axˈmad baˈsax]; fl. 1923–30), best known by the pen name Joehana ([juˈhana]; Perfected Spelling: Yuhana), was an author from the Dutch East Indies who wrote in Sundanese. He worked for a time on the railroad before becoming an author by 1923, and had a strong interest in social welfare; this interest influenced his novels. He was also a productive translator, dramatist, and reporter, and operated a company which offered writing services. Sources disagree when Joehana died; some offer 1930, while others give 1942–45. (en)
- Akhmad Bassah (juga Bassakh; [axˈmad baˈsax]; aktif pada 1923–1930), paling dikenal dengan nama pena Joehana ([juˈhana]; EYD: Yuhana) adalah sastrawan Hindia Belanda (sekarang Indonesia) berdarah Sunda yang menulis karya-karyanya dalam bahasa Sunda. Ia bekerja di perusahaan kereta api sebelum menjadi seorang pengarang pada 1923, dan semasa hidup memiliki pemahaman dalam bidang kesejahteraan sosial; pemahaman ini mempengaruhi novel-novelnya. Ia juga merupakan seorang penerjemah, pembuat drama, dan wartawan yang produktif, dan mengoperasikan sebuah perusahaan yang ditujukan untuk pelayanan penulisan. Sumber-sumber menyatakan tahun kematian Joehana yang berbeda; beberapa sumber menyebut tahun 1930, sementara sumber lainnya menyebut tahun 1942–1945. (in)
|
