| dbo:abstract
|
- Marco Kartodikromo (1890 – 18 March 1932), also known by his pen name Mas Marco, was an Indonesian journalist and writer. Born to a low-ranking priyayi (noble) family in Blora, Dutch East Indies, Kartodikromo's first employment was with the national railway. Disgusted by the racism shown there, in 1911 he moved to Bandung and found work as a journalist for Medan Prijaji. The following year he moved to Surakarta and worked with two publications, Saro Tomo and Doenia Bergerak; he soon began to write pieces critical against the Dutch colonial government, which led to his arrest. After a period as a correspondent in the Netherlands, Kartodikromo continued his journalism and critique of the government; he also wrote several pieces of fiction. Involved with the Communist Party of Indonesia, after a 1926 communist-led revolt Kartodikromo was exiled to Boven-Digoel prison camp in Papua. He died in the camp of malaria in 1932. Kartodikromo, who preferred writing in Malay, experimented with new phrasings at a time when the state-owned publisher Balai Pustaka was attempting to standardise the language. According to literary critic Bakri Siregar, he was the first Indonesian writer to openly criticise the Dutch colonial government and the traditional form of feudalism practised in the country. For this vocal criticism, the Dutch government decried him as a "crazy" man who could spark unrest among the native populations. (en)
- Marco Kartodikromo (Cepu, Blora, 1890 – Boven Digoel, 18 Maret 1935) atau umum dikenal Mas Marco adalah penulis dan jurnalis Indonesia. Lahir dari keluarga golongan priayi di Blora, Hindia Belanda, pekerjaan pertama Kartodikromo adalah di perkeretaapian nasional. Muak dengan rasisme yang ditampilkan di sana, pada tahun 1911 ia pindah ke Bandung dan menemukan pekerjaan sebagai wartawan di Medan Prijaji. Tahun berikutnya ia pindah ke Surakarta dan bekerja dengan dua media publikasi, Saro Tomo dan Doenia Bergerak; ia segera mulai menulis dalam bagian penting melawan pemerintah kolonial Belanda, yang menyebabkan penangkapan terhadap dirinya. Setelah periode sebagai koresponden di Belanda, Kartodikromo terus melanjutkan kegiatan jurnalisme dan kritik terhadap pemerintahan; ia juga menulis beberapa potongan-potongan novel fiksi. Terlibat dengan Partai Komunis Indonesia, setelah pemberontakan komunis 1926 yang dipimpin Kartodikromo, ia dibuang ke kamp penjara Boven-Digoel di Papua. Dia meninggal di kamp tersebut karena penyakit malaria pada tahun 1932. Kartodikromo, yang lebih suka menulis dalam bahasa Melayu, bereksperimen dengan frasa-frasa baru pada saat penerbit milik negara Balai Pustaka berusaha untuk membakukan bahasa. Menurut kritikus sastra Bakri Siregar, ia adalah penulis Indonesia pertama yang secara terbuka mengkritik pemerintah kolonial Belanda dan bentuk tradisional feodalisme yang dipraktikkan di negara itu. Untuk kritik vokal ini, pemerintah Belanda mencela dia sebagai orang "gila" yang bisa memicu kerusuhan antara penduduk asli. Kartodikromo sendiri adalah orang yang paling produktif dalam menghasilkan “bacaan liar”. Karya-karya Mas Marco Kartodikromo beberapa di antaranya yaitu, Sair Rempah-rempah yang terbit di Semarang pada tahun 1918 dan Syair Sama Rasa Sama Rata yang terbit di surat kabar Pantjaran Warta tahun 1917. Kemudian Babad Tanah Djawi yang di jurnal Hidoep tahun 1924-1925. (in)
- 马尔戈·卡托迪克罗摩（印尼語：Marco Kartodikromo，1890年－1932年3月18日），筆名马斯·马尔戈（Mas Marco），荷屬東印度（今印度尼西亞）記者、作家。 卡托迪克羅摩出身自一個地位寒微的家庭，第一個僱主是國鐵公司，後來因為厭惡國鐵公司的種族主義行徑而在1911年辭職，並前往萬隆擔任《紳士論壇》的記者。一年後他來到日惹，參加《沙拉多摩報》和《世界行動報》這兩份報刊的編務，並開始撰文批評殖民政府，結果被殖民政府判囚。到荷蘭當記者當了一段時間之後，卡托迪克羅摩不但繼續在從事新聞事業的同時抨擊政府，還發表了幾部文學作品。他在1926年參加印度尼西亞共產黨發動的起事之後被流放到巴布亞波文迪古爾的集中营，至1932年染上瘧疾，在集中營病逝。 卡托迪克羅摩習慣以馬來文寫作，在國營出版社圖書編譯局試圖規範馬來文的時候試過採用新式的詞語。左派文學評論家巴格里·西里格爾指出他是第一個公開抨擊荷蘭殖民政府和本國傳統封建制度的印尼作家；荷蘭殖民政府看到他積極的批判言論，卻斥責他是一個「瘋子」，可以觸發社會的動亂。 (zh)
|
| dbo:activeYearsEndYear
| |
| dbo:activeYearsStartYear
| |
| dbo:alias
|
- Mas Marco (pen name) (en)
|
| dbo:birthPlace
| |
| dbo:birthYear
| |
| dbo:deathPlace
| |
| dbo:deathYear
| |
| dbo:occupation
| |
| dbo:thumbnail
| |
| dbo:wikiPageExternalLink
| |
| dbo:wikiPageID
| |
| dbo:wikiPageLength
|
- 15831 (xsd:nonNegativeInteger)
|
| dbo:wikiPageRevisionID
| |
| dbo:wikiPageWikiLink
| |
| dbp:birthDate
| |
| dbp:birthPlace
| |
| dbp:caption
| |
| dbp:deathPlace
|
- Boven-Digoel, Papua, Dutch East Indies (en)
|
| dbp:name
| |
| dbp:occupation
| |
| dbp:otherNames
| |
| dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
| dbp:yearsActive
| |
| dcterms:subject
| |
| gold:hypernym
| |
| schema:sameAs
| |
| rdf:type
| |
| rdfs:comment
|
- 马尔戈·卡托迪克罗摩（印尼語：Marco Kartodikromo，1890年－1932年3月18日），筆名马斯·马尔戈（Mas Marco），荷屬東印度（今印度尼西亞）記者、作家。 卡托迪克羅摩出身自一個地位寒微的家庭，第一個僱主是國鐵公司，後來因為厭惡國鐵公司的種族主義行徑而在1911年辭職，並前往萬隆擔任《紳士論壇》的記者。一年後他來到日惹，參加《沙拉多摩報》和《世界行動報》這兩份報刊的編務，並開始撰文批評殖民政府，結果被殖民政府判囚。到荷蘭當記者當了一段時間之後，卡托迪克羅摩不但繼續在從事新聞事業的同時抨擊政府，還發表了幾部文學作品。他在1926年參加印度尼西亞共產黨發動的起事之後被流放到巴布亞波文迪古爾的集中营，至1932年染上瘧疾，在集中營病逝。 卡托迪克羅摩習慣以馬來文寫作，在國營出版社圖書編譯局試圖規範馬來文的時候試過採用新式的詞語。左派文學評論家巴格里·西里格爾指出他是第一個公開抨擊荷蘭殖民政府和本國傳統封建制度的印尼作家；荷蘭殖民政府看到他積極的批判言論，卻斥責他是一個「瘋子」，可以觸發社會的動亂。 (zh)
- Marco Kartodikromo (1890 – 18 March 1932), also known by his pen name Mas Marco, was an Indonesian journalist and writer. Born to a low-ranking priyayi (noble) family in Blora, Dutch East Indies, Kartodikromo's first employment was with the national railway. Disgusted by the racism shown there, in 1911 he moved to Bandung and found work as a journalist for Medan Prijaji. The following year he moved to Surakarta and worked with two publications, Saro Tomo and Doenia Bergerak; he soon began to write pieces critical against the Dutch colonial government, which led to his arrest. After a period as a correspondent in the Netherlands, Kartodikromo continued his journalism and critique of the government; he also wrote several pieces of fiction. Involved with the Communist Party of Indonesia, afte (en)
- Marco Kartodikromo (Cepu, Blora, 1890 – Boven Digoel, 18 Maret 1935) atau umum dikenal Mas Marco adalah penulis dan jurnalis Indonesia. Lahir dari keluarga golongan priayi di Blora, Hindia Belanda, pekerjaan pertama Kartodikromo adalah di perkeretaapian nasional. Muak dengan rasisme yang ditampilkan di sana, pada tahun 1911 ia pindah ke Bandung dan menemukan pekerjaan sebagai wartawan di Medan Prijaji. Tahun berikutnya ia pindah ke Surakarta dan bekerja dengan dua media publikasi, Saro Tomo dan Doenia Bergerak; ia segera mulai menulis dalam bagian penting melawan pemerintah kolonial Belanda, yang menyebabkan penangkapan terhadap dirinya. Setelah periode sebagai koresponden di Belanda, Kartodikromo terus melanjutkan kegiatan jurnalisme dan kritik terhadap pemerintahan; ia juga menulis beber (in)
|
| rdfs:label
|
- Marco Kartodikromo (in)
- Marco Kartodikromo (en)
- 马尔戈·卡托迪克罗摩 (zh)
|
| owl:sameAs
| |
| prov:wasDerivedFrom
| |
| foaf:depiction
| |
| foaf:isPrimaryTopicOf
| |
| foaf:name
| |
| is dbo:author
of | |
| is dbo:wikiPageRedirects
of | |
| is dbo:wikiPageWikiLink
of | |
| is dbp:author
of | |
| is foaf:primaryTopic
of | |
