About: Funryu

An Entity of Type: Surface-to-air missile, from Named Graph: http://dbpedia.org, within Data Space: dbpedia.org

Funryu (奮龍, Funryū) were a series of surface-to-air anti-aircraft missiles developed in Japan at the end of the Second World War. The missile's development in the late stages of the war was plagued by organisational problems and cancelled before becoming operational. In 1945, a few samples of SAM Funryu were created and tested, but due to the surrender of the Japanese Empire, had not been finalized. All the developments on the complex were destroyed after the end of hostilities.

Property Value
dbo:Weapon/diameter
  • 600.0
dbo:Weapon/length
  • 4000.0
dbo:Weapon/weight
  • 1900.0
dbo:Weapon/width
  • 1600.0
dbo:abstract
  • Funryu (奮龍, Funryū) were a series of surface-to-air anti-aircraft missiles developed in Japan at the end of the Second World War. The missile's development in the late stages of the war was plagued by organisational problems and cancelled before becoming operational. In 1945, a few samples of SAM Funryu were created and tested, but due to the surrender of the Japanese Empire, had not been finalized. All the developments on the complex were destroyed after the end of hostilities. The first design was the Funryu 1 and it was an air-to-surface missile (ASM) whose specific role was anti-shipping. Funryu 1 was much like a miniature airplane. The warhead contained 400 kg (882 lb) of explosive and guidance was via radio control. Testing of the Funryu 1 was conducted with the missile being dropped from a modified Mitsubishi G4M bomber. However, since it would require a significant amount of time to effectively control the missile in flight and with the increase of US bombing raids against Japan, it was decided that efforts should be directed towards surface-to-air missiles (SAMs). Thus, the Funryu 1 was shelved and became the only ASM of the Funryu family. Two more advanced versions were called the Funryu 2 and the Funryu 4. The Funryu 2 was solid-fueled, 2.4 metres (7.9 ft) long, had a diameter of 30 centimetres (12 in) and weighed about 370 kilograms (815 lb). The Funryu 4 was liquid-fueled, 4.0 metres (13.1 ft) long, had a diameter of 61 centimetres (24 in) and weighed about 1,900 kilograms (4,190 lb). Funryu 4, which strongly resembled the Mitsubishi J8M (with swept wings and elevons) would be guided primarily by radio control from the ground. The operator would fly the Primary version of missile Funryu 2 into the vicinity of the bombers, then cut the engine and let it glide. Funryu 4 were high-speed designs that could be flown directly at their target along the line of sight, easy enough to do even from the ground. As the power plant decided to use the KR-20 rocket engine thrust to 1,500 kgf (15 kN; 3,300 lbf) with a fuel reserve of 5 minutes of work, the same engine was to be used on the rocket fighter J8M1. Since the thrust of the engine is less than the starting weight of the rocket, the launch was supposed to carry out a 45° angle to the horizon, and to a great extent climb had to rely on aerodynamic forces. The control system has radio command to the original single-channel transmission system commands. Basic pulse signal frequency was 1 kHz, with a division into groups. After every 200 pulses there is a brief pause. The combination of these five groups according to the duration of pulses and 200 was set commands: up, down, right, left, and explosion. Target-tracking and missile guidance were intended to be carried out visually, by optical means, as well as by radar. The team at undermining the projectile was issued automatically when the radar signal reflected from the target coincided with the signal reflected from the SAM. Such a control system, in the main, matches some modern systems. In accordance with this project, bench tests for a prototype "Funryu 4" rockets began (and then ended) August 16, 1945 in the arsenal of Nagasaki, on the day after the end of hostilities. Shortly thereafter, soldiers dynamited all equipment associated with the program "Funryu" so nothing associated with these missiles would get into American hands. (en)
  • Funryu (奮龍 Funryū) adalah serangkaian rudal anti-pesawat permukaan-ke-udara yang dikembangkan oleh Jepang pada akhir Perang Dunia Kedua. Selama pengembangan rudal di tahap akhir perang, kemajuannya terganggu oleh masalah organisasi dan dibatalkan sebelum menjadi operasional. Pada tahun 1945, beberapa sampel SAM Funryu dibuat dan diujikan, tetapi dengan menyerahnya Kekaisaran Jepang maka proyek ini tidak terselesaikan. Semua perkembangan di kompleks pengembangan dihancurkan setelah berakhirnya permusuhan. Yang pertama adalah Funryu 1 dan desainnya adalah rudal udara-ke-permukaan (ASM) yang peran spesifiknya adalah anti-kapal. Funryu 1 sangat mirip sebuah pesawat mini. Hulu ledak berisi 8.821 pon peledak dan panduan adalah melalui kontrol radio. Pengujian Funryu 1 dilakukan dengan rudal yang dijatuhkan dari pembom Mitsubishi G4M yang dimodifikasi. Namun, terlihat bahwa sarana untuk mengendalikan rudal secara efektif yang sedang dalam penerbangan akan membutuhkan banyak waktu untuk disempurnakan dan dengan peningkatan serangan pemboman AS terhadap Jepang, diputuskan bahwa upaya harus diarahkan ke arah rudal permukaan ke udara (SAM). Jadi, Funryu 1 disimpan dan menjadi satu-satunya ASM dari keluarga Funryu. Dua versi yang lebih canggih disebut Funryu 2 dan Funryu 4. Funryu 2 berbahan bakar padat, panjang 7,9 kaki, memiliki diameter 12 inci dan berat sekitar 815 pon. Funryu 4 berbahan bakar cair, panjang 13,1 kaki, memiliki diameter 24 inci dan berat sekitar 4.190 pon. Funryu 4, yang sangat mirip dengan Mitsubishi J8M (dengan sayap menyapu dan ) akan dipandu terutama di bawah kendali radio dari tanah. Operator akan menerbangkan versi primer Funryu 2 di sekitar pembom, kemudian mematikan mesinnya dan membiarkannya meluncur. Funryu 4 adalah desain berkecepatan tinggi yang dapat diterbangkan langsung pada target yang berada di sepanjang garis pandang, cukup mudah untuk dilakukan bahkan dari tanah. Sebagai sumber tenaga, diputuskan untuk menggunakan mesin roket KR-20 dengan haya dorong 1500 kgf dengan cadangan bahan bakar untuk 5 menit kerja. Mesin yang sama akan digunakan pada roket J8M1 . Karena daya dorong mesin kurang dari bobot awal roket, peluncuran itu seharusnya dilakukan dengan sudut 45 ° ke cakrawala, dan tanjakan yang panjang dibutuhkan karena adanya gaya aerodinamis. Sistem kontrol memiliki perintah radio pada perintah sistem transmisi saluran tunggal asli. Frekuensi denyut sinyal dasar adalah 1000 Hz, dengan pembagian menjadi kelompok-kelompok. Setelah setiap 200 pulsa ada jeda singkat. Kombinasi dari lima kelompok ini sesuai dengan durasi pulsa dan 200 mengatur perintah: atas, bawah, kanan, kiri, dan detonasi. Pelacakan target dan rudal yang dimaksudkan untuk dilakukan secara visual, secara optik, serta radar. Tim operator dalam mengoperasikannya, rudal diluncurkan secara otomatis ketika sinyal radar yang dipantulkan dari target bertepatan dengan sinyal yang dipantulkan dari rudal. Sistem kontrol seperti itu, secara umum, mirip dengan beberapa sistem modern. Sehubungan dengan proyek ini, di gudang senjata Nagasaki dibuat prototipe roket tes "Funryu 4" yang dimulai (dan kemudian berakhir) pada 16 Agustus 1945, sehari setelah berakhirnya permusuhan. Tak lama kemudian, para prajurit dengan dinamit menghancurkan semua peralatan yang terkait dengan program "Funryu" sehingga Amerika tidak mendapatkan apa pun. (in)
  • 奮龍(ふんりゅう)は、1944年(昭和19年)から1945年(昭和20年)にかけて、大日本帝国海軍が開発していた地対空ミサイルである。 (ja)
  • Funryu (dosł. Wściekły, szalejący smok) – program rakietowy Japońskiej Cesarskiej Marynarki Wojennej z okresu II wojny światowej. W ramach programu opracowano cztery rakiety, z których żadna nie została użyta bojowo. (pl)
  • Фунрю (яп. 奮竜 фунрю:, «Яростный дракон») — серия зенитных управляемых ракет, разрабатывавшаяся в Японии в конце Второй мировой войны. Рассматривались японским императорским флотом как средство борьбы с новейшими американскими бомбардировщиками Boeing B-29 Superfortress, обладавшими высокой скоростью и высотностью и поэтому трудноуязвимыми для японских зенитных орудий. В 1945 году было создано и испытано несколько образцов ЗУР «Фунрю», но в связи с капитуляцией Японской Империи работы не были завершены. Все наработки по комплексу были уничтожены после окончания боевых действий. (ru)
dbo:diameter
  • 0.600000 (xsd:double)
dbo:length
  • 4.000000 (xsd:double)
dbo:type
dbo:usedInWar
dbo:weight
  • 1900000.000000 (xsd:double)
dbo:width
  • 1.600000 (xsd:double)
dbo:wikiPageExternalLink
dbo:wikiPageID
  • 51631483 (xsd:integer)
dbo:wikiPageLength
  • 5836 (xsd:nonNegativeInteger)
dbo:wikiPageRevisionID
  • 1054806661 (xsd:integer)
dbo:wikiPageWikiLink
dbp:guidance
dbp:isExplosive
  • yes (en)
dbp:isMissile
  • yes (en)
dbp:isRanged
  • yes (en)
dbp:manufacturer
dbp:name
  • Funryu (en)
dbp:origin
  • Japan (en)
dbp:service
  • 1945 (xsd:integer)
dbp:type
dbp:usedBy
dbp:wars
dbp:wikiPageUsesTemplate
dcterms:subject
rdf:type
rdfs:comment
  • 奮龍(ふんりゅう)は、1944年(昭和19年)から1945年(昭和20年)にかけて、大日本帝国海軍が開発していた地対空ミサイルである。 (ja)
  • Funryu (dosł. Wściekły, szalejący smok) – program rakietowy Japońskiej Cesarskiej Marynarki Wojennej z okresu II wojny światowej. W ramach programu opracowano cztery rakiety, z których żadna nie została użyta bojowo. (pl)
  • Фунрю (яп. 奮竜 фунрю:, «Яростный дракон») — серия зенитных управляемых ракет, разрабатывавшаяся в Японии в конце Второй мировой войны. Рассматривались японским императорским флотом как средство борьбы с новейшими американскими бомбардировщиками Boeing B-29 Superfortress, обладавшими высокой скоростью и высотностью и поэтому трудноуязвимыми для японских зенитных орудий. В 1945 году было создано и испытано несколько образцов ЗУР «Фунрю», но в связи с капитуляцией Японской Империи работы не были завершены. Все наработки по комплексу были уничтожены после окончания боевых действий. (ru)
  • Funryu (奮龍, Funryū) were a series of surface-to-air anti-aircraft missiles developed in Japan at the end of the Second World War. The missile's development in the late stages of the war was plagued by organisational problems and cancelled before becoming operational. In 1945, a few samples of SAM Funryu were created and tested, but due to the surrender of the Japanese Empire, had not been finalized. All the developments on the complex were destroyed after the end of hostilities. (en)
  • Funryu (奮龍 Funryū) adalah serangkaian rudal anti-pesawat permukaan-ke-udara yang dikembangkan oleh Jepang pada akhir Perang Dunia Kedua. Selama pengembangan rudal di tahap akhir perang, kemajuannya terganggu oleh masalah organisasi dan dibatalkan sebelum menjadi operasional. Pada tahun 1945, beberapa sampel SAM Funryu dibuat dan diujikan, tetapi dengan menyerahnya Kekaisaran Jepang maka proyek ini tidak terselesaikan. Semua perkembangan di kompleks pengembangan dihancurkan setelah berakhirnya permusuhan. (in)
rdfs:label
  • Funryu (en)
  • Funryu (in)
  • 奮龍 (ミサイル) (ja)
  • Funryu (pl)
  • Фунрю (ru)
owl:sameAs
prov:wasDerivedFrom
foaf:isPrimaryTopicOf
foaf:name
  • (en)
  • Funryu (en)
is dbo:wikiPageWikiLink of
is foaf:primaryTopic of
Powered by OpenLink Virtuoso    This material is Open Knowledge     W3C Semantic Web Technology     This material is Open Knowledge    Valid XHTML + RDFa
This content was extracted from Wikipedia and is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License