| dbo:abstract
|
- Fides et ratio (česky Víra a rozum) je třináctá encyklika papeže Jana Pavla II., vydaná 15. září 1998. Encyklika se zabývá vztahy mezi rozumem a vírou v době, kdy západní společnost rezignuje na poznání pravdy ve světle modernismu spojeného s racionalistickým optimismem a přechází do prožívání, tj. do období postmoderny, ve které převládá názor, že není žádné jistoty, stálosti, natož smyslu. Encyklika opětovně spojuje teologii s filosofií, popisuje jejich historické propojení a rozluky a nabádá k opětovnému spojení obou věd. Hlavními hesly encykliky jsou Poznej sám sebe, Poznáte pravdu, a pravda vás osvobodí a Snažím se pochopit, abych věřil a je psána tak, aby byla srozumitelná nejširší veřejnosti. Papež v této encyklice popsal vývoj vztahu teologie a filosofie a odsoudil moderní filozofické směry jako např. eklekticismus, , nihilismus, agnosticismus, pragmatismus, scientismus a relativismus s poukazem na to, že člověk nemá rezignovat na poznání pravdy pro filosoficky deklarované meze a podmíněnost lidských schopností nebo pro předpokládanou rovnocennost filosofických názorů. Nemá cenu vléci svůj život na okraj propasti bez toho, že bychom věděli, kam vlastně jdeme. Hlavním motivem této encykliky je obhajoba sepětí mezi rozumem a vírou. Papež píše v úvodu: „VÍRA A ROZUM jsou jako dvě křídla, jimiž se lidský duch pozvedá k nazírání pravdy. Touhu poznat pravdu a nakonec poznat Boha samého vložil totiž do lidského srdce sám Bůh. Tím, že člověk pozná a miluje Boha, dosáhne také plné pravdy o sobě samém.“ (cs)
- Fides et Ratio, esperante "Fido kaj Racio", estas encikliko verkita de la papo Johano Paŭlo la 2-a la 14an de oktobro 1998, kaj publikigita la postan tagon (eo)
- Fides et ratio (Glaube und Vernunft) vom 14. September 1998 ist die dreizehnte und vorletzte Enzyklika des Papstes Johannes Paul II. Sie trägt den Untertitel: An die Bischöfe der katholischen Kirche – über das Verhältnis von Glaube und Vernunft. In acht Schritten geht der Text von der einleitenden Aufforderung zur Selbsterkenntnis hin zur Beschreibung aktueller Forderungen und Aufgaben. Das rechte Verständnis der Offenbarung der Weisheit Gottes sowie die Axiome Credo ut intellegam („Ich glaube, um zu verstehen“) und Intellego ut credam („Ich verstehe, um zu glauben“) werden erläutert, um darauf aufbauend das rechte Verhältnis von Glauben und Vernunft zu formulieren, die Wortmeldungen des Lehramtes im philosophischen Bereich zu rechtfertigen und die Wechselwirkung zwischen Theologie und Philosophie zu betonen. Sie beginnt mit den einleitenden Worten, dass Glaube und Vernunft wie die beiden Flügel sind, mit denen sich der menschliche Geist zur Betrachtung der Wahrheit erhebt. Nach der natürlichen Theologie ist Gott selbst als die Wahrheit zu erkennen. Die Enzyklika hält daran fest, dass aus der Sicht des Glaubens eine Ratio recta erforderlich sei, um die Offenbarung intellektuell zu durchdringen. Mithin ist nicht jede Philosophie mit dem Christentum vereinbar, auch ist es nicht möglich, von jedweder modernen Konzeption aus zur vollen Erkenntnis der katholischen Lehre zu gelangen. Jedoch hat der Papst ausdrücklich anerkannt, dass der Glaube eine Vielfalt von philosophischen Konzepten gutheißt, solange keines gegenüber dem Dogma für normativ erachtet wird. Der Thomismus bleibt ein vorbildliches Konzept, wird jedoch nicht als einzig möglicher Denkweg angesehen. Insofern bringt der Papst, in aktualisierter Form, auch Mahnungen seiner Vorgänger Leo XIII., Pius X. (vgl. auch die Enzyklika Pascendi von 1907) und Pius XII. in Erinnerung. (de)
- Fides et ratio (Faith and Reason) is an encyclical promulgated by Pope John Paul II on 14 September 1998. It was one of 14 encyclicals issued by John Paul II. The encyclical primarily addresses the relationship between faith and reason. Cardinal Georges Cottier, who was secretary general of the International Theological Commission from 1989 to 2003, says was part of the drafting of the encyclical. (en)
- Fides et Ratio (en español, Fe y Razón) es una carta encíclica publicada por el papa Juan Pablo II el 14 de septiembre de 1998. Trata sobre las relaciones entre fe y razón. (es)
- Fides et Ratio (Iman dan Akal budi) adalah sebuah ensiklik kepausan yang diumumkan secara resmi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 14 September 1998. Ensiklik ini pada intinya membahas hubungan antara iman dan akal budi. Sri Paus percaya bahwa iman dan akal budi tidak hanya sepadan, namun penting bagi satu dengan yang lain. Iman tanpa akal budi, ia berargumen, akan menjurus pada ketakhyulan (superstisi). Akal budi tanpa iman akan menjurus pada paham Nihilisme dan Relativisme. Ia menulis: Melalui karya-karya filosofi, kemampuan untuk mempertimbangkan apa yang lebih pantas bagi intelektualitas manusia menghasilkan sebuah gaya berpikir yang sangat terperinci; dan kemudian sebaliknya, melalui perpaduan logika dari penegasan-penegasan akan suatu hal yang telah dibuat dan kesatuan yang teratur dari isi hal-hal tersebut, kemampuan ini menghasilkan suatu bagan pengetahuan yang sistematis ... Hal ini juga membawa godaan untuk menyamakan suatu aliran tertentu dengan filosofi seluruhnya. Dalam kasus-kasus tersebut, kita secara jelas berurusan dengan suatu "kesombongan filosofis" yang berusaha untuk mengajukan pandangannya yang berat sebelah dan tidak sempurna sebagai suatu tafsiran lengkap akan semua kenyataan ..." Walau logika menciptakan suatu "bagan pengetahuan yang sistematis", Sri Paus menegaskan bahwa kelengkapannya adalah suatu yang dibuat-buat: Namun hasil-hasil positif yang tercapai haruslah tidak mengecilkan fakta bahwa logika, dimana perhatiannya yang hanya pada satu sisi saja dalam menyelidiki subyektivitas manusia, terlihat lupa bahwa pria dan wanita selalu diingatkan untuk mengarahkan langkah-langkah mereka kepada suatu kebenaran yang melebihi diri mereka. Terpisah dari kebenaran itu, para pribadi hanya bergantung pada sesuatu yang tidak pasti, dan keberadaan mereka sebagai manusia dinilai oleh kriteria pragmatis yang pada intinya berdasarkan pada data coba-coba, dalam kepercayaan yang salah bahwa teknologi harus menguasai semuanya. Sudah terjadi sebelumnya bahwa logika, daripada menyuarakan pedoman manusia ke arah kebenaran, telah bertekuk lutut di bawah beban sebegitu banyaknya ilmu pengetahuan, dan sedikit demi sedikit telah kehilangan kemampuannya untuk mengangkat kepalanya memandang puncak-puncak kebenaran - tidak berani untuk menghadapi kebenaran akan makhluk hidup. Dengan meninggalkan penyelidikan akan makhluk hidup, penelitian filosofi modern hanya berkonsentrasi pada pengetahuan manusia. Daripada menggunakan kemampuan manusia untuk mengerti akan kebenaran, filosofi modern lebih cenderung untuk lebih mengutamakan cara-cara kemampuan ini dibatasi dan ditentukan kerangkanya. Tanpa suatu dasar kebenaran spiritual, ia melanjutkan, akal budi telah ... melahirkan bentuk-bentuk yang berbeda dari agnotisisme dan relativisme yang menyebabkan penelitian filosofi untuk kehilangan arah dalam berbagai pergeseran dari kesangsian yang meluas. Waktu-waktu belakangan ini telah menyaksikan kelahiran berbagai doktrin yang condong untuk merendahkan nilai kebenaran-kebenaran yang telah dinilai sebagai sesuatu yang pasti. Keaneka-ragaman posisi yang sah telah menyebabkan suatu pluralisme yang tidak dibeda-bedakan, yang berdasarkan pada anggapan bahwa semua posisi adalah sama benarnya, yang merupakan suatu gejala yang menyebar luas saat ini dari kurangnya kepercayaan pada kebenaran. Bahkan pengertian-pengertian tertentu akan kehidupan dari Timur menyingkap kekurangan kepercayaan ini, menolak sifat eksklusif kebenaran dan menganggap bahwa kebenaran menyatakan dirinya secara sama di dalam doktrin-doktrin yang berbeda, meski bila doktrin-doktrin ini berlawanan satu dengan yang lainnya. Mengenai pengertian ini, segala sesuatu dikurangi menjadi opini; dan terdapat suatu perasaan hanyut terkatung-katung. Walau, di satu sisi, pemikiran filosofi telah berhasil semakin mendekati realitas kehidupan manusia dan berbagai bentuk ungkapannya, pemikiran tersebut juga cenderung untuk mengejar masalah-masalah keberadaan (eksistensial), interpretasi naskah ataupun linguistik, yang tidak memperdulikan pertanyaan mendasar mengenai kebenaran tentang keberadaan pribadi, mengenai makhluk hidup dan mengenai Tuhan. Oleh karena itu kita menyaksikan di antara pria dan wanita pada zaman kita, dan tidak hanya pada sebagian filsuf, sikap ketidak-percayaan yang semakin meluas akan kemampuan untuk berpengetahuan yang luar biasa dari manusia. Dengan kesederhanaan yang salah, orang-orang cukup puas pada kebenaran-kebenaran yang berat sebelah dan bersifat sementara, tidak lagi mencoba untuk mempertanyakan hal-hal yang mendasar mengenai arti dan dasar utama dari keberadaan umat manusia, pribadi dan sosial. Singkatnya, jumlah harapan bahwa ilmu filosofi mungkin bisa memberikan jawaban-jawaban yang pasti akan pertanyaan-pertanyaan tersebut telah menyusut. Secara keseluruhan, Sri Paus "menyerukan dengan kuat dan keras" bahwa "iman dan filosofi memulihkan kembali kesatuan mereka yang mendalam yang mampu menyebabkan mereka untuk berdiri secara selaras dengan sifat-sifat mereka tanpa mengorbankan kemandirian mereka sendiri. Kewajiban untuk menyuarakan kebenaran dari iman harus disertai dengan keberanian logika. (in)
- Fides et ratio est l'incipit de l'encyclique publiée le 14 septembre 1998 par le pape Jean-Paul II. L'intégralité de la phrase introductive est la suivante : « Fides et ratio binæ quasi pennæ videntur quibus veritatis ad contemplationem hominis attollitur animus. » « La foi et la raison sont comme deux ailes qui permettent à l'esprit humain de s'élever vers la contemplation de la vérité. » Cette encyclique définit les relations entre la foi et la raison sur le plan de la philosophie chrétienne.
* Elle met à jour l'enseignement de l'Église qui, au XIXe siècle, n'avait peut-être pas la même puissance pédagogique.
* Elle se situe dans une perspective historique très large, puisqu'elle embrasse les grands mouvements de l'histoire et de la philosophie occidentales dans le courant du IIe millénaire.
* Elle rappelle le rôle prééminent de saint Thomas d'Aquin et des autres auteurs scolastiques, qui ont su réconcilier la philosophie d'Aristote avec la pensée chrétienne au XIIIe siècle, et accorde une grande importance à la réflexion spéculative et à la métaphysique. (fr)
- Fides et Ratio is de dertiende encycliek van paus Johannes Paulus II en verscheen op het feest van de Kruisverheffing op 14 september 1998. Deze encycliek handelt over de verhouding van geloof en rede.
* Inleiding
* Eerste hoofdstuk - De openbaring van Gods wijsheid
* Tweede hoofdstuk - Credo ut intellegam
* Derde hoofdstuk - Intellego ut Credam
* Vierde hoofdstuk - De verhouding van geloof en rede
* Vijfde hoofdstuk - De tussenkomsten van het Leergezag in wijsgerige aangelegenheden
* Zesde hoofdstuk - De wisselwerking tussen theologie en filosofie
* Zevende hoofdstuk - Actuele eisen en opgaven
* Achtste hoofdstuk - Slot (nl)
- Fides et ratio (łac. Wiara i rozum) – encyklika papieża Jana Pawła II ogłoszona 14 września 1998. Mówi ona o relacjach między wiarą a rozumem z punktu widzenia Kościoła. (pl)
- Fides et ratio (in italiano Fede e ragione) è una lettera enciclica pubblicata da papa Giovanni Paolo II il 14 settembre 1998. L'enciclica venne diffusa e presentata ai vescovi, sacerdoti e fedeli il 15 ottobre 1998 in una conferenza stampa alla quale parteciparono il prefetto della Congregazione per la dottrina della fede, Joseph Ratzinger, l'arcivescovo di Lublino , il vescovo ausiliare di Roma Rino Fisichella e il Teologo della Casa Pontificia Georges Cottier. (it)
- Fides et Ratio (svenska: Tro och förnuft) är en encyklika promulgerad av påven Johannes Paulus II den 15 september 1998. Encyklikan behandlar förhållandet mellan tro och förnuft. Encyklikan beskriver förhållandet mellan tro och förnuft som komplementära i sökandet efter sanningen om tillvaron och om människan. Förnuftet anses vara nödvändigt, men inte tillräckligt för att förstå verklighetens djup, vilket encyklikan menar är Gud själv. Tron fullkomnar och kompletterar förnuftet, utan att gå emot det. (sv)
- Fides et Ratio (Вера и разум) — тринадцатая по счёту энциклика Папы римского Иоанна Павла II, опубликованная 14 сентября 1998 года. Энциклика посвящена, как следует из её названия, проблеме соотношения разума и веры на пути познания человеком истины. (ru)
- Fides et Ratio é a décima segunda Encíclica do Papa João Paulo II, de 14 de Setembro de 1998, e aborda as relações entre a fé e a razão (fides et ratio), que constituem como que as duas asas pelas quais o espírito humano se eleva para a contemplação da verdade. A encíclica recorda que a fé e a razão foram o objeto de estudos exaustivos por parte de São Tomás de Aquino no século XIII, nomeadamente na sua Suma Teológica. Recorda o trabalho de apropriação pelo Ocidente, dos séculos XII e XIII, da filosofia de Aristóteles, um dos maiores filósofos da Grécia Antiga. Insiste na importância da filosofia e alerta para os diferentes perigos que são o ecletismo, o historicismo, o cientificismo, o pragmatismo e o niilismo. Indica que o positivismo foi desacreditado pela crítica epistemológica, mas que reaparece sob a forma de cientificismo. Menciona uma persistente mentalidade positivista: "continua a ser, contudo, verdadeiro que uma certa mentalidade positivista continua a acreditar na ideia que, graças às conquistas científicas e técnicas, o homem, como um demiurgo, pode chegar a ser o único plenamente soberano do seu destino." A encíclica destaca sobretudo os novos desenvolvimentos da filosofia: "a herança do saber e a sabedoria se têm enriquecido em numerosos domínios". A hermenêutica, a lógica, a filosofia da linguagem, a epistemologia, a filosofia da natureza, a antropologia, a análise exaustiva dos meios afetivos do conhecimento, a aproximação existencial da análise da liberdade, indicam que, de acordo com certos pensadores, entramos numa outra época, pós-moderna, mas este termo pode ter significado ambíguo. (pt)
|
| rdfs:comment
|
- Fides et Ratio, esperante "Fido kaj Racio", estas encikliko verkita de la papo Johano Paŭlo la 2-a la 14an de oktobro 1998, kaj publikigita la postan tagon (eo)
- Fides et ratio (Faith and Reason) is an encyclical promulgated by Pope John Paul II on 14 September 1998. It was one of 14 encyclicals issued by John Paul II. The encyclical primarily addresses the relationship between faith and reason. Cardinal Georges Cottier, who was secretary general of the International Theological Commission from 1989 to 2003, says was part of the drafting of the encyclical. (en)
- Fides et Ratio (en español, Fe y Razón) es una carta encíclica publicada por el papa Juan Pablo II el 14 de septiembre de 1998. Trata sobre las relaciones entre fe y razón. (es)
- Fides et Ratio is de dertiende encycliek van paus Johannes Paulus II en verscheen op het feest van de Kruisverheffing op 14 september 1998. Deze encycliek handelt over de verhouding van geloof en rede.
* Inleiding
* Eerste hoofdstuk - De openbaring van Gods wijsheid
* Tweede hoofdstuk - Credo ut intellegam
* Derde hoofdstuk - Intellego ut Credam
* Vierde hoofdstuk - De verhouding van geloof en rede
* Vijfde hoofdstuk - De tussenkomsten van het Leergezag in wijsgerige aangelegenheden
* Zesde hoofdstuk - De wisselwerking tussen theologie en filosofie
* Zevende hoofdstuk - Actuele eisen en opgaven
* Achtste hoofdstuk - Slot (nl)
- Fides et ratio (łac. Wiara i rozum) – encyklika papieża Jana Pawła II ogłoszona 14 września 1998. Mówi ona o relacjach między wiarą a rozumem z punktu widzenia Kościoła. (pl)
- Fides et ratio (in italiano Fede e ragione) è una lettera enciclica pubblicata da papa Giovanni Paolo II il 14 settembre 1998. L'enciclica venne diffusa e presentata ai vescovi, sacerdoti e fedeli il 15 ottobre 1998 in una conferenza stampa alla quale parteciparono il prefetto della Congregazione per la dottrina della fede, Joseph Ratzinger, l'arcivescovo di Lublino , il vescovo ausiliare di Roma Rino Fisichella e il Teologo della Casa Pontificia Georges Cottier. (it)
- Fides et Ratio (svenska: Tro och förnuft) är en encyklika promulgerad av påven Johannes Paulus II den 15 september 1998. Encyklikan behandlar förhållandet mellan tro och förnuft. Encyklikan beskriver förhållandet mellan tro och förnuft som komplementära i sökandet efter sanningen om tillvaron och om människan. Förnuftet anses vara nödvändigt, men inte tillräckligt för att förstå verklighetens djup, vilket encyklikan menar är Gud själv. Tron fullkomnar och kompletterar förnuftet, utan att gå emot det. (sv)
- Fides et Ratio (Вера и разум) — тринадцатая по счёту энциклика Папы римского Иоанна Павла II, опубликованная 14 сентября 1998 года. Энциклика посвящена, как следует из её названия, проблеме соотношения разума и веры на пути познания человеком истины. (ru)
- Fides et ratio (česky Víra a rozum) je třináctá encyklika papeže Jana Pavla II., vydaná 15. září 1998. Encyklika se zabývá vztahy mezi rozumem a vírou v době, kdy západní společnost rezignuje na poznání pravdy ve světle modernismu spojeného s racionalistickým optimismem a přechází do prožívání, tj. do období postmoderny, ve které převládá názor, že není žádné jistoty, stálosti, natož smyslu. Encyklika opětovně spojuje teologii s filosofií, popisuje jejich historické propojení a rozluky a nabádá k opětovnému spojení obou věd. (cs)
- Fides et ratio (Glaube und Vernunft) vom 14. September 1998 ist die dreizehnte und vorletzte Enzyklika des Papstes Johannes Paul II. Sie trägt den Untertitel: An die Bischöfe der katholischen Kirche – über das Verhältnis von Glaube und Vernunft. In acht Schritten geht der Text von der einleitenden Aufforderung zur Selbsterkenntnis hin zur Beschreibung aktueller Forderungen und Aufgaben. (de)
- Fides et ratio est l'incipit de l'encyclique publiée le 14 septembre 1998 par le pape Jean-Paul II. L'intégralité de la phrase introductive est la suivante : « Fides et ratio binæ quasi pennæ videntur quibus veritatis ad contemplationem hominis attollitur animus. » « La foi et la raison sont comme deux ailes qui permettent à l'esprit humain de s'élever vers la contemplation de la vérité. » Cette encyclique définit les relations entre la foi et la raison sur le plan de la philosophie chrétienne. (fr)
- Fides et Ratio (Iman dan Akal budi) adalah sebuah ensiklik kepausan yang diumumkan secara resmi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tanggal 14 September 1998. Ensiklik ini pada intinya membahas hubungan antara iman dan akal budi. Sri Paus percaya bahwa iman dan akal budi tidak hanya sepadan, namun penting bagi satu dengan yang lain. Iman tanpa akal budi, ia berargumen, akan menjurus pada ketakhyulan (superstisi). Akal budi tanpa iman akan menjurus pada paham Nihilisme dan Relativisme. Ia menulis: Tanpa suatu dasar kebenaran spiritual, ia melanjutkan, akal budi telah (in)
- Fides et Ratio é a décima segunda Encíclica do Papa João Paulo II, de 14 de Setembro de 1998, e aborda as relações entre a fé e a razão (fides et ratio), que constituem como que as duas asas pelas quais o espírito humano se eleva para a contemplação da verdade. A encíclica recorda que a fé e a razão foram o objeto de estudos exaustivos por parte de São Tomás de Aquino no século XIII, nomeadamente na sua Suma Teológica. Recorda o trabalho de apropriação pelo Ocidente, dos séculos XII e XIII, da filosofia de Aristóteles, um dos maiores filósofos da Grécia Antiga. (pt)
|
