An Entity of Type: award, from Named Graph: http://dbpedia.org, within Data Space: dbpedia.org

The Citra Award for Best Actor (Indonesian: Piala Citra untuk Pemeran Pria Utama) is an award given at the Indonesian Film Festival (FFI) to Indonesian actors for their achievements in leading roles. The Citra Awards, described by Screen International as "Indonesia's equivalent to the Oscars", are the country's most prestigious film awards and are intended to recognize achievements in films as well as to draw public interest to the film industry.

Property Value
dbo:abstract
  • The Citra Award for Best Actor (Indonesian: Piala Citra untuk Pemeran Pria Utama) is an award given at the Indonesian Film Festival (FFI) to Indonesian actors for their achievements in leading roles. The Citra Awards, described by Screen International as "Indonesia's equivalent to the Oscars", are the country's most prestigious film awards and are intended to recognize achievements in films as well as to draw public interest to the film industry. Gunawan Maryanto is the most recent winner for his performance in The Science of Fictions at the 2020 ceremony, winning his first Citra Award nomination. (en)
  • Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Pria Terbaik atau Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria Terbaik atau Aktor Terbaik adalah sebuah penghargaan yang diberikan di Festival Film Indonesia (FFI) kepada para pemeran pria (aktor) Indonesia untuk prestasi mereka dalam peran-peran utama. Dideskripsikan oleh Screen International sebagai "penghargaan Indonesia yang setara dengan Oscar", Penghargaan FFI adalah penghargaan film paling prestisius di negara tersebut. Penghargaan ini dimaksudkan untuk mengakui prestasi insan perfilman Indonesia dan menarik minat publik terhadap industri perfilman tanah air. Pada awalnya, para pemenang dipilih dari seluruh entri oleh seorang juri, namun karena perhatian terhadap efisiensi dan ketidaksepakatan para pemenang dalam industri film Indonesia, maka mulai tahun 1979 FFI mengadakan sistem dimana sebuah komite memilih penerima Penghargaan FFI dari daftar pendek terdiri dari tiga sampai enam nominator. Daftar pendek tersebut ditetapkan menjadi lima pilihan sejak 1987. Penghargaan ini pertama kali diberikan di FFI pada tahun 1955, dimana terdapat dua penerima pada saat itu: A.N. Alcaff dalam Lewat Djam Malam dan A. Hadi dalam Tarmina. Adanya dua pemenang dalam kategori ini, yang juga terjadi pada Film Terbaik dan Pemeran Utama Wanita Terbaik, sempat mengundang kontroversi. Para kritikus film beranggapan bahwa film Lewat Djam Malam jauh lebih bermutu, dan berpendapat bahwa peran Djamaluddin Malik sebagai pendana festival film tersebut telah mempengaruhi kemenangan Tarmina. Festival kelanjutannya diadakan pada 1960 dan 1967. Dan FFI mulai diadakan secara tahunan sejak 1973. Penghargaan ini terus diberikan setiap tahun, kecuali pada tahun 1980, dimana pada tahun itu para juri menyatakan bahwa tidak ada aktor yang layak dinominasikan untuk penampilannya pada penghargaan tersebut. Setelah tahun 1992, terjadi penurunan produksi film nasional, yang membuat festival tersebut tidak dilanjutkan. Festival tersebut baru diselenggarakan kembali sebagai acara tahunan pada 2004, setelah mendapatkan dana dari pemerintah Indonesia. Pemenang paling terkini dari Penghargaan FFI ini adalah Marthino Lio, yang meraih penghargaan tersebut pada Festival Film Indonesia 2022 untuk penampilannya dalam Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Sebanyak 79 aktor telah dinominasikan pada Penghargaan FFI ini, dan 32 di antaranya pernah memenangkan setidaknya satu kali; bahkan para pemenang dalam tujuh tahun terakhir ini (kecuali Reza Rahadian) menang untuk pertama kalinya, walaupun mungkin pernah masuk nominasi sebelumnya – termasuk aktor kawakan Deddy Sutomo pada tahun 2015. Hingga sekarang, aktor yang paling banyak mendapatkan nominasi adalah Reza Rahadian - dengan tiga belas nominasi dan 3 kemenangan pada 2010, 2013, 2016 bersama Deddy Mizwar dengan sebelas nominasi dan 3 kemenangan pada tahun 1986, 1987, dan 2007;. Aktor lain yang juga meraih 3 kemenangan adalah Sukarno M. Noor pada tahun 1960, 1967, dan 1979. Sementara aktor lainnya yang memenangkan penghargaan berganda Aktor terbaik FFI (masing-masing 2) yaitu: Benyamin Sueb pada tahun 1973 dan 1977, Slamet Rahardjo pada tahun 1975 dan 1983, dan Tio Pakusadewo pada tahun 1991 dan 2009. Aktor dengan nominasi terbanyak tanpa sebuah kemenangan adalah Ray Sahetapy, yang meraih 6 nominasi antara tahun 1984 hingga 1990. Terdapat 3 film dengan pemeran berganda yang meraih nominasi pada tahun 1980, 2007, dan 2016; namun hanya Nagabonar Jadi 2 yang meraih kemenangan, dengan Deddy Mizwar yang mendapatkan penghargaan tersebut pada 2007. Empat aktor – Zainal Abidin pada tahun 1982, Deddy Mizwar pada tahun 1986, Nicholas Saputra pada tahun 2005 dan Reza Rahadian pada tahun 2010 dan 2016 meraih lebih dari satu nominasi pada sebuah tahun tunggal, dan masing-masing memenangkan salah satu nominasi mereka pada tahun itu. Sebenarnya Reza juga sempat melakukannya pada 2015 dan 2020, namun dia gagal memenangkan nominasinya itu, dan justru kalah dari Deddy Sutomo pada tahun 2015. Di sisi lain, gelar Aktor Utama Terbaik tahun itu untuk Deddy Sutomo menjadi pencapaian yang indah bagi lebih kurang 40 tahun rentang kariernya dalam perfilman Indonesia. (in)
dbo:country
dbo:presenter
dbo:thumbnail
dbo:wikiPageID
  • 39546728 (xsd:integer)
dbo:wikiPageLength
  • 66121 (xsd:nonNegativeInteger)
dbo:wikiPageRevisionID
  • 1095496415 (xsd:integer)
dbo:wikiPageWikiLink
dbo:year
  • 1955-01-01 (xsd:gYear)
dbp:awardedFor
  • Best actor of the year (en)
dbp:country
dbp:holder
dbp:mostNominations
dbp:mostWins
dbp:name
  • Citra Award for Best Actor (en)
dbp:presenter
dbp:wikiPageUsesTemplate
dbp:year
  • 1955 (xsd:integer)
dcterms:subject
rdf:type
rdfs:comment
  • The Citra Award for Best Actor (Indonesian: Piala Citra untuk Pemeran Pria Utama) is an award given at the Indonesian Film Festival (FFI) to Indonesian actors for their achievements in leading roles. The Citra Awards, described by Screen International as "Indonesia's equivalent to the Oscars", are the country's most prestigious film awards and are intended to recognize achievements in films as well as to draw public interest to the film industry. (en)
  • Penghargaan FFI untuk Pemeran Utama Pria Terbaik atau Piala Citra untuk Pemeran Utama Pria Terbaik atau Aktor Terbaik adalah sebuah penghargaan yang diberikan di Festival Film Indonesia (FFI) kepada para pemeran pria (aktor) Indonesia untuk prestasi mereka dalam peran-peran utama. Dideskripsikan oleh Screen International sebagai "penghargaan Indonesia yang setara dengan Oscar", Penghargaan FFI adalah penghargaan film paling prestisius di negara tersebut. Penghargaan ini dimaksudkan untuk mengakui prestasi insan perfilman Indonesia dan menarik minat publik terhadap industri perfilman tanah air. Pada awalnya, para pemenang dipilih dari seluruh entri oleh seorang juri, namun karena perhatian terhadap efisiensi dan ketidaksepakatan para pemenang dalam industri film Indonesia, maka mulai tahun (in)
rdfs:label
  • Citra Award for Best Actor (en)
  • Pemeran Utama Pria Terbaik Festival Film Indonesia (in)
owl:sameAs
prov:wasDerivedFrom
foaf:depiction
foaf:isPrimaryTopicOf
foaf:name
  • Citra Award for Best Actor (en)
is dbo:wikiPageRedirects of
is dbo:wikiPageWikiLink of
is foaf:primaryTopic of
Powered by OpenLink Virtuoso    This material is Open Knowledge     W3C Semantic Web Technology     This material is Open Knowledge    Valid XHTML + RDFa
This content was extracted from Wikipedia and is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License