| dbo:abstract
|
- Ástandið (dalam bahasa Islandia berarti "kondisi" atau "situasi") adalah istilah yang mengacu kepada dampak pasukan Britania dan Amerika Serikat terhadap perempuan Islandia selama Perang Dunia II. Pada puncaknya, jumlah pasukan asing di Islandia sama dengan jumlah laki-laki di Islandia. Banyak pasukan asing yang mencoba merayu perempuan Islandia dan terdapat sekitar ratusan perempuan lokal yang menikahi pasukan asing. Interaksi semacam ini tidak disukai di Islandia dan perempuan-perempuan yang berhubungan dengan pasukan asing dituduh sebagai pelacur dan pengkhianat tanah air. Bayi-bayi yang lahir dari hubungan ini dikenal dengan sebutan ástandsbörn ("anak-anak kondisi/situasi") dalam bahasa Islandia. Saat pasukan Britania menduduki Islandia pada tahun 1940, rakyat berkumpul di jalanan untuk melihat pasukan yang tiba, dan mereka menyadari bahwa banyak perempuan muda Islandia yang terpana dengan para tentara ini. Maka dari itu muncul himbauan agar mereka tidak banyak berinteraksi dengan para prajurit, tetapi hal ini sulit dilakukan karena banyak orang Islandia yang memiliki pekerjaan yang terkait dengan para prajurit ini. Sebuah komite dibentuk untuk mengurus hal ini dan mereka mengeluarkan laporan yang mengutuk para prajurit dan menyibak praktik prostitusi yang terjadi. Beberapa sumber bahkan menyatakan bahwa perempuan berusia 12 tahun turut terlibat dalam prostitusi. Pemerintah Islandia mencoba mengurangi interaksi para prajurit dengan perempuan Islandia, tetapi upaya ini gagal dan seiring berjalannya waktu isu ini mulai reda. Para prajurit meninggalkan Islandia pada tahun 1945 seusai Perang Dunia II. Saat pasukan Amerika kembali ke Islandia pada tahun 1951 sebagai bagian dari Angkatan Pertahanan Islandia selama Perang Dingin, gerak-gerik mereka dibatasi di yang masih beroperasi hingga tahun 2006. (in)
- Ástandið (Icelandic: "the condition" or "the situation") is a term used in Iceland to refer to the influence Allied troops had on Icelandic women during the Second World War. At its peak the number of Allied soldiers was equal to that of Icelandic men. Many of the foreign soldiers would court Icelandic women and estimates of the number of local women who married foreign soldiers goes into the hundreds. Such interaction between Icelandic women and foreign troops was not always well received and the women involved were often accused of prostitution and betraying their home country. Children born from such unions are known in Icelandic as ástandsbörn ("children of the condition/situation"). When the British military invaded Iceland in 1940, people gathered on the streets to see the troops and the fact that many Icelandic women were captivated by them did not go unnoticed. Immediately discussions began over what effect this would have and minimal interaction with Allied troops was encouraged, but this proved to be difficult as many Icelanders had jobs which in some way led them to interact with the troops. A committee was formed at the behest of the Icelandic government, which published a report noting the prevalence of engaging with prostitutes among the troops. The Icelandic government tried unsuccessfully to reduce the Allied soldiers' encounters with Icelandic women but with time the issue lapsed, as all Allied forces evacuated the island upon the conclusion of the war in 1945. American troops returned to Iceland in 1951 as part of the Iceland Defense Force during the Cold War. In order to reassure the Icelandic government, all American troops were now restricted to the Keflavík Air Base, which remained operational until 2006. (en)
|
| dbo:thumbnail
| |
| dbo:wikiPageID
| |
| dbo:wikiPageLength
|
- 3643 (xsd:nonNegativeInteger)
|
| dbo:wikiPageRevisionID
| |
| dbo:wikiPageWikiLink
| |
| dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
| dcterms:subject
| |
| rdfs:comment
|
- Ástandið (dalam bahasa Islandia berarti "kondisi" atau "situasi") adalah istilah yang mengacu kepada dampak pasukan Britania dan Amerika Serikat terhadap perempuan Islandia selama Perang Dunia II. Pada puncaknya, jumlah pasukan asing di Islandia sama dengan jumlah laki-laki di Islandia. Banyak pasukan asing yang mencoba merayu perempuan Islandia dan terdapat sekitar ratusan perempuan lokal yang menikahi pasukan asing. Interaksi semacam ini tidak disukai di Islandia dan perempuan-perempuan yang berhubungan dengan pasukan asing dituduh sebagai pelacur dan pengkhianat tanah air. Bayi-bayi yang lahir dari hubungan ini dikenal dengan sebutan ástandsbörn ("anak-anak kondisi/situasi") dalam bahasa Islandia. (in)
- Ástandið (Icelandic: "the condition" or "the situation") is a term used in Iceland to refer to the influence Allied troops had on Icelandic women during the Second World War. At its peak the number of Allied soldiers was equal to that of Icelandic men. Many of the foreign soldiers would court Icelandic women and estimates of the number of local women who married foreign soldiers goes into the hundreds. Such interaction between Icelandic women and foreign troops was not always well received and the women involved were often accused of prostitution and betraying their home country. Children born from such unions are known in Icelandic as ástandsbörn ("children of the condition/situation"). (en)
|
| rdfs:label
|
- Ástandið (in)
- Ástandið (en)
|
| owl:sameAs
| |
| prov:wasDerivedFrom
| |
| foaf:depiction
| |
| foaf:isPrimaryTopicOf
| |
| is dbo:wikiPageRedirects
of | |
| is dbo:wikiPageWikiLink
of | |
| is foaf:primaryTopic
of | |
