Sultan Alauddin Ahmad Syah (died 1735) was the twenty-third sultan of Aceh in northern Sumatra. He ruled from 1727 to 1735 and inaugurated the Bugis Dynasty of Aceh which would remain on the throne until the end of the sultanate in 1903.
Attributes | Values |
---|
rdf:type
| |
rdfs:label
| - Alauddin Ahmad Syah (en)
- Sultan Alauddin Ahmad Syah (in)
|
rdfs:comment
| - Sultan Alauddin Ahmad Syah (died 1735) was the twenty-third sultan of Aceh in northern Sumatra. He ruled from 1727 to 1735 and inaugurated the Bugis Dynasty of Aceh which would remain on the throne until the end of the sultanate in 1903. (en)
- Sultan Alauddin Ahmad Syah (meninggal 1735) adalah sultan ke dua puluh tiga pada Kesultanan Aceh. Beliau memerintah 1727-1735 sekaligus menandai berkuasanya Sultan Aceh keturunan Bugis yang bertahan hingga masa berakhirnya kesultanan pada tahun 1903. (in)
|
foaf:name
| |
name
| |
death place
| - Banda Aceh, Aceh Sultanate (en)
|
birth place
| - Banda Aceh, Aceh Sultanate (en)
|
dcterms:subject
| |
Wikipage page ID
| |
Wikipage revision ID
| |
Link from a Wikipage to another Wikipage
| |
sameAs
| |
dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
after
| |
before
| |
birth name
| |
death date
| |
dynasty
| |
father
| |
issue
| - Alauddin Johan Syah
- From chief consort: (en)
- From co-wife: (en)
- Pocut Kleng (en)
- Pocut Muhammad (en)
- Pocut Sandang (en)
|
predecessor
| |
reign
| |
religion
| |
succession
| - Sulṭān of Acèh Darussalam (en)
|
successor
| |
title
| - Sulṭān of Acèh Darussalam (en)
|
years
| |
has abstract
| - Sultan Alauddin Ahmad Syah (died 1735) was the twenty-third sultan of Aceh in northern Sumatra. He ruled from 1727 to 1735 and inaugurated the Bugis Dynasty of Aceh which would remain on the throne until the end of the sultanate in 1903. (en)
- Sultan Alauddin Ahmad Syah (meninggal 1735) adalah sultan ke dua puluh tiga pada Kesultanan Aceh. Beliau memerintah 1727-1735 sekaligus menandai berkuasanya Sultan Aceh keturunan Bugis yang bertahan hingga masa berakhirnya kesultanan pada tahun 1903. Nama asli beliau sebelum didaulat menjadi sultan adalah Zainul Abidin. Merupakan keturunan suku bangsa Bugis dari Sulawesi Selatan yang bermigrasi ke Aceh sejak tahun 1667. Ayah dan kakeknya merupakan tokoh Bugis yang sangat dihormati di Aceh. Ketika konflik politik melanda Kesultanan Aceh pada masa tahun 1703-1726 dia menjabat sebagai perwira di benteng ibu kota dengan gelar Maharaja Lela. Kesetiaan dan keperwiraannya diuji ketika menghadapi pemberontakan tiga sagi di ibu kota Banda Aceh, ketika itu dia memerintahkan pasukannya untuk mempertahankan benteng ibu kota. Meskipun hal itu tidak mampu menghadapi desakan pemberontak yang berujung pada ambruknya kekuasaan singkat dua orang sultan terakhir (1726) dan Sultan Syamsul Alam (1726-1727). Syamsul Alam pada bulan november 1726 melarikan diri ke Pidie guna mendapatkan bantuan. Awal tahun berikutnya pada 1727 tokoh pemberontakan tiga sagi mendaulat dia menjabat sebagai sultan Aceh yang baru. (in)
|
gold:hypernym
| |
prov:wasDerivedFrom
| |
page length (characters) of wiki page
| |
active years end year
| |
active years start year
| |
child
| |
predecessor
| |
successor
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
is Link from a Wikipage to another Wikipage
of | |