An Entity of Type: person, from Named Graph: http://dbpedia.org, within Data Space: dbpedia.org

Sri Kesari Warmadewa (spelled Śrī Kesarī Varmadeva in IAST transliteration) was the first king of Bali whose name is recorded in a written inscription. He was the issuing authority for four inscriptions, including the famous 914 CE inscription on the Belanjong pillar ("Prasasti Blanjong") in southern Sanur.

Property Value
dbo:abstract
  • Sri Kesari Warmadewa (spelled Śrī Kesarī Varmadeva in IAST transliteration) was the first king of Bali whose name is recorded in a written inscription. He was the issuing authority for four inscriptions, including the famous 914 CE inscription on the Belanjong pillar ("Prasasti Blanjong") in southern Sanur. (en)
  • Shri Kesari Warmadewa adalah pendiri Kerajaan Bedahulu dari Wangsa Warmadewa yang pernah berkuasa di Pulau Bali, Indonesia dari tahun 882 M sampai dengan 914 M. Dalem Shri Kesari adalah pendiri Dinasti Warmadewa di Bali. Ia menjadi Raja dinasti Warmadewa pertama di Bali yang memiliki gelar Shri Kesari Warmadewa (yang bermakna Yang Mulia Pelindung Kerajaan Singha) yang dikenal juga dengan nama Dalem Selonding. Ia datang ke Bali pada akhir abad ke-9 M atau awal abad ke-10. Dia berasal dari Sriwijaya (Sumatra) dimana sebelumnya pendahulunya dari Sriwijaya telah menaklukkan Tarumanegara (tahun 686 M) dan Kerajaan Kalingga di pesisir utara Jawa Tengah/Semarang sekarang. Persaingan dua kerajaan antara Mataram dengan raja yang berwangsa Sanjaya dan kerajaan Sriwijaya dengan raja berwangsa Syailendra (dinasti Warmadewa) terus berlanjut sampai ke Bali. Di dalam sebuah kitab kuno yang bernama "Raja Purana", tersebutlah seorang raja di Bali yang bernama Shri Wira Dalem Kesari dan keberadaannya dapat juga diketahui pada prasasti (piagam) yang ada di di Desa Sanur, Denpasar, Bali. Di pura itu terdapat sebuah batu besar yang kedua belah mukanya terdapat tulisan kuno, sebagian mempergunakan dan sebagian lagi mempergunakan bahasa Sansekerta. Tulisan-tulisan itu menyebutkan nama seorang raja bernama "Kesari Warmadewa", beristana di . Tersebut juga di dalam tulisan bilangan tahun Isaka dengan mempergunakan "Candra Sengkala" yang berbunyi: "Kecara Wahni Murti". Kecara berarti angka 9, Wahni berarti angka 3 dan Murti berarti angka 8. Jadi Candra Sekala itu menunjukan bilangan tahun Isaka 839 (917 M). Ada pula beberapa ahli sejarah yang membaca bahwa Candra Sengkala itu berbunyi "Sara Wahni Murti", sehingga menunjukkan bilangan tahun Isaka 835 (913 M). Pendapat yang belakangan ini dibenarkan oleh kebanyakan para ahli sejarah. Dengan terdapatnya piagam tersebut, dapatlah dipastikan bahwa Shri Wira Dalem Kesari tiada lain adalah Shri Kesari Warmadewa yang terletak di lingkungan . Dia memerintah di Bali kira-kira dari tahun 882 M s/d 914 M, seperti tersebut di dalam prasasti-prasasti yang kini masih tersimpan di Desa Sukawana, Bebetin, Terunyan, Bangli (di Pura Kehen), Gobleg dan Angsari.Memperhatikan gelar dia yang mempergunakan sebutan Warmadewa, para ahli sejarah menduga bahwa dia adalah keturunan raja-raja Syailendra di Kerajaan Sriwijaya (Palembang), yang datang ke Bali untuk mengembangkan Agama Budha Mahayana. Sebagaimana diketahui Kerajaan Sriwijaya adalah menjadi pusat Agama Budha Mahayana di Asia Tenggara kala itu. Dia mendirikan istana di lingkungan desa Besakih, yang bernama Singhadwala atau Singhamandawa, Baginda amat tekun beribadat, memuja dewa-dewa yang berkahyangan di Gunung Agung. Tempat pemujaan dia terdapat di situ bernama "Pemerajan Selonding". Ada peninggalan dia sebuah benda besar yang terbuat dari perunggu, yang merupakan "lonceng", yang didatangkan dari Kamboja. Lonceng itu digunakan untuk memberikan isyarat agar para Biksu-Biksu Budha dapat serentak melakukan kewajibannya beribadat di biaranya masing-masing. Benda itu kini disimpan di Desa Pejeng, Gianyar pada sebuah pura yang bernama "Pura Penataran Sasih" Pada zaman pemerintahaan dia penduduk Pulau Bali merasa aman, damai, dan makmur. Kebudayaan berkembang dengan pesat. Dia memperbesar dan memperluas Pura Penataran Besakih, yang ketika itu bentuknya masih amat sederhana. Keindahan dan kemegahan Pura Besakih hingga sekarang tetap dikagumi oleh dunia. Shri Kesari Warmadewa merupakan tokoh sejarah, ini bisa dibuktikan dari beberapa prasasti yang dia tinggalkan seperti Prasasti Blanjong di Sanur, Prasasti Panempahan di Tampaksiring dan yang ketiga-tiganya ditulis pada bagian paro bulan gelap Phalguna 835 S atau bulan Februari 913. Shri Kesari Warmadewa menyatakan dirinya raja Adhipati yang berarti dia merupakan penguasa di Bali mewakili kekuasaan kerajaan lain yaitu Sriwijaya. Kemungkinan dia adalah keturunan dari Balaputradewa, hal ini berdasarkan kesamaan cara penulisan prasasti, kesamaan dalam menganut agama Budha Mahayana dan kesamaan nama dinasti Warmadewa. (in)
dbo:thumbnail
dbo:wikiPageExternalLink
dbo:wikiPageID
  • 23905279 (xsd:integer)
dbo:wikiPageLength
  • 8816 (xsd:nonNegativeInteger)
dbo:wikiPageRevisionID
  • 1009374326 (xsd:integer)
dbo:wikiPageWikiLink
dbp:after
dbp:before
dbp:title
dbp:wikiPageUsesTemplate
dbp:years
  • 914 (xsd:integer)
dcterms:subject
gold:hypernym
rdf:type
rdfs:comment
  • Sri Kesari Warmadewa (spelled Śrī Kesarī Varmadeva in IAST transliteration) was the first king of Bali whose name is recorded in a written inscription. He was the issuing authority for four inscriptions, including the famous 914 CE inscription on the Belanjong pillar ("Prasasti Blanjong") in southern Sanur. (en)
  • Shri Kesari Warmadewa adalah pendiri Kerajaan Bedahulu dari Wangsa Warmadewa yang pernah berkuasa di Pulau Bali, Indonesia dari tahun 882 M sampai dengan 914 M. Dalem Shri Kesari adalah pendiri Dinasti Warmadewa di Bali. Ia menjadi Raja dinasti Warmadewa pertama di Bali yang memiliki gelar Shri Kesari Warmadewa (yang bermakna Yang Mulia Pelindung Kerajaan Singha) yang dikenal juga dengan nama Dalem Selonding. Ia datang ke Bali pada akhir abad ke-9 M atau awal abad ke-10. Dia berasal dari Sriwijaya (Sumatra) dimana sebelumnya pendahulunya dari Sriwijaya telah menaklukkan Tarumanegara (tahun 686 M) dan Kerajaan Kalingga di pesisir utara Jawa Tengah/Semarang sekarang. Persaingan dua kerajaan antara Mataram dengan raja yang berwangsa Sanjaya dan kerajaan Sriwijaya dengan raja berwangsa Syailen (in)
rdfs:label
  • Sri Kesari Warmadewa (in)
  • Sri Kesari Warmadewa (en)
owl:sameAs
prov:wasDerivedFrom
foaf:depiction
foaf:isPrimaryTopicOf
is dbo:wikiPageRedirects of
is dbo:wikiPageWikiLink of
is dbp:before of
is dbp:leader of
is foaf:primaryTopic of
Powered by OpenLink Virtuoso    This material is Open Knowledge     W3C Semantic Web Technology     This material is Open Knowledge    Valid XHTML + RDFa
This content was extracted from Wikipedia and is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License