About: Ikada Stadium

An Entity of Type: venue, from Named Graph: http://dbpedia.org, within Data Space: dbpedia.org

Ikada Stadium was a multi-use stadium in Jakarta, Indonesia, designed by the pioneering, Indonesian modern architect Liem Bwan Tjie. The stadium was named as an abbreviation of Ikatan Atletik Djakarta (Jakarta Athletic Bond). It was initially used as the stadium of Indonesia national football team matches as well as the 1951 Indonesian National Games. The capacity of the stadium was 30,000 spectators. It was Jakarta's largest stadium before it was replaced with Gelora Bung Karno in 1962.

Property Value
dbo:abstract
  • Ikada Stadium was a multi-use stadium in Jakarta, Indonesia, designed by the pioneering, Indonesian modern architect Liem Bwan Tjie. The stadium was named as an abbreviation of Ikatan Atletik Djakarta (Jakarta Athletic Bond). It was initially used as the stadium of Indonesia national football team matches as well as the 1951 Indonesian National Games. The capacity of the stadium was 30,000 spectators. It was Jakarta's largest stadium before it was replaced with Gelora Bung Karno in 1962. The stadium was demolished in 1963 to make way to the Indonesian National Monument. Today the site is used for the Merdeka Square. (en)
  • Lapangan Ikada, lapangan gambir, stadium ikada, atau stadion ikada merupakan lapangan di bagian pojok timur Lapangan Merdeka (atau pada saat itu disebut Medan Merdeka). Jauh sebelum Senayan dibangun, Lapangan Ikada yang sebelumnya dikenal sebagai Lapangan Gambir, sudah menjadi pusat kegiatan olahraga. Nama Lapangan Ikada baru muncul pada masa pendudukan Jepang tahun 1942. Stadium Ikada dulunya berdiri di lapangan ini, yang didesain oleh pionir arsitek modern Indonesia Liem Bwan Tjie. Diresmikan pada tahun 1951, Stadium Ikada ditutup pada tahun 1962 dan kemudian dirobohkan pada tahun 1963 untuk ditempati Monumen Nasional. Ikada sendiri merupakan singkatan dari Ikatan Atletik Djakarta. Di sekitar kawasan tersebut terdapat sejumlah lapangan sepak bola milik klub sepak bola era 1940-an dan 1950-an seperti Hercules, VIOS (Voetbalbond Indische Omstreken Sport) dan BVC, yang merupakan kesebelasan papan atas kompetisi BVO (Batavia Voetbal Organisatie). Setelah kemerdekaan, kesebelasan tersebut digantikan oleh Persija Jakarta. Selain lapangan sepak bola, di sekitarnya terdapat pula lapangan hoki dan lapangan pacuan kuda untuk militer kavaleri. Sebelum Stadion Gelora Bung Karno selesai dibangun untuk menyambut Asian Games IV tahun 1962, Ikada merupakan tempat latihan dan pertandingan PSSI. Pada acara Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-2 tahun 1952, dibangun Stadion Ikada di sebelah selatan lapangan ini. Lapangan ini oleh Gubernur-Jenderal Herman Williem Daendels (1818) mula-mula dinamakan Champ de Mars karena bertepatan penaklukan Belanda oleh Napoleon Bonaparte. Ketika Belanda berhasil merebut kembali negerinya dari Prancis, namanya diubah menjadi Koningsplein (Lapangan Raja). Sementara rakyat lebih senang menyebutnya Lapangan Gambir, yang kini diabadikan untuk nama stasiun kereta api di dekatnya. (in)
dbo:location
dbo:seatingCapacity
  • 15000 (xsd:nonNegativeInteger)
dbo:tenant
dbo:thumbnail
dbo:wikiPageExternalLink
dbo:wikiPageID
  • 27449274 (xsd:integer)
dbo:wikiPageLength
  • 3545 (xsd:nonNegativeInteger)
dbo:wikiPageRevisionID
  • 1057697942 (xsd:integer)
dbo:wikiPageWikiLink
dbp:closed
  • 1962 (xsd:integer)
dbp:demolished
  • 1963 (xsd:integer)
dbp:fullname
  • Ikada Stadium (en)
dbp:location
dbp:opened
  • 1951 (xsd:integer)
dbp:seatingCapacity
  • 15000 (xsd:integer)
dbp:stadiumName
  • Ikada Stadium (en)
dbp:tenants
dbp:wikiPageUsesTemplate
dcterms:subject
gold:hypernym
georss:point
  • -6.176683 106.827834
rdf:type
rdfs:comment
  • Ikada Stadium was a multi-use stadium in Jakarta, Indonesia, designed by the pioneering, Indonesian modern architect Liem Bwan Tjie. The stadium was named as an abbreviation of Ikatan Atletik Djakarta (Jakarta Athletic Bond). It was initially used as the stadium of Indonesia national football team matches as well as the 1951 Indonesian National Games. The capacity of the stadium was 30,000 spectators. It was Jakarta's largest stadium before it was replaced with Gelora Bung Karno in 1962. (en)
  • Lapangan Ikada, lapangan gambir, stadium ikada, atau stadion ikada merupakan lapangan di bagian pojok timur Lapangan Merdeka (atau pada saat itu disebut Medan Merdeka). Jauh sebelum Senayan dibangun, Lapangan Ikada yang sebelumnya dikenal sebagai Lapangan Gambir, sudah menjadi pusat kegiatan olahraga. Nama Lapangan Ikada baru muncul pada masa pendudukan Jepang tahun 1942. (in)
rdfs:label
  • Lapangan Ikada (in)
  • Ikada Stadium (en)
owl:sameAs
geo:geometry
  • POINT(106.82783508301 -6.1766829490662)
geo:lat
  • -6.176683 (xsd:float)
geo:long
  • 106.827835 (xsd:float)
prov:wasDerivedFrom
foaf:depiction
foaf:isPrimaryTopicOf
foaf:name
  • Ikada Stadium (en)
is dbo:wikiPageWikiLink of
is dbp:stadium of
is foaf:primaryTopic of
Powered by OpenLink Virtuoso    This material is Open Knowledge     W3C Semantic Web Technology     This material is Open Knowledge    Valid XHTML + RDFa
This content was extracted from Wikipedia and is licensed under the Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 Unported License