| rdfs:comment
| - Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (Movement Concentration of Indonesian Students, abbreviated CGMI) was an organization of university students in Indonesia, linked to the Communist Party of Indonesia. CGMI was founded in 1956, through the merger of communist-led university student groups in Bogor, Bandung and Yogyakarta (which had emerged in the early 1950s). At the time of its founding, CGMI had a membership of around 1,180. (en)
- Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) adalah sebuah organisasi mahasiswa di Indonesia, terkait dengan Partai Komunis Indonesia. CGMI didirikan pada tahun 1956, melalui penggabungan komunis yang dipimpin kelompok mahasiswa universitas di Bogor, Bandung dan Yogyakarta (yang telah muncul pada awal 1950-an). Pada saat pendiriannya, CGMI beranggotakan sekitar 1.180. (in)
|
| has abstract
| - Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (Movement Concentration of Indonesian Students, abbreviated CGMI) was an organization of university students in Indonesia, linked to the Communist Party of Indonesia. CGMI was founded in 1956, through the merger of communist-led university student groups in Bogor, Bandung and Yogyakarta (which had emerged in the early 1950s). At the time of its founding, CGMI had a membership of around 1,180. As of early 1960, CGMI claimed a membership of around 7,000. The Yogyakarta and Bandung branches claimed a membership of around 1,750 members each. The organization claimed 500 members in Surabaya, 400 in Malang and 300 at the University of Indonesia in Djakarta. Rival student organizations estimated the CGMI membership at around 4,000. By 1963 CGMI claimed a membership of around 17,000. The expansion could be explained, at least partially, due to recruitment in different institutions founded by the Communist Party (such as UNRA). Officially a non-partisan organization, CGMI was the sole university students movement open to students regardless of political and religious orientation. The vast majority of CGMI members were, however, supporters of the Communist Party. CGMI ran various social and political campaigns. It campaigned against imperialism (Dutch, British and American), supporting the national government against the PRRI rebellion. It staunchly opposed hazing of new students. The organization campaigned for increased student allowances and reduction of prices of student literature. Regarding culture, CGMI campaigned against 'rock n' roll culture' (which it saw as un-Indonesian). The organization also organized sports activities, such as in table tennis and badminton. CGMI also organized excursions for students. Hardoyo (a Member of Parliament) became the national president of CGMI in 1962. In the first half of the 1960s, clashes between pro- and anti-government student organizations rocked many Indonesian universities. CGMI belonged to the pro-government camp, supporting the GMNI. CGMI demanded that the pro-Masjumi student organization be banned (Masjumi had already been banned). CGMI held its third congress just before the 1965 military take-over. Sukarno addressed the congress on September 29, 1965. CGMI was banned after the military take-over. It had first been "frozen" by the government on November 1, 1965. (en)
- Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) adalah sebuah organisasi mahasiswa di Indonesia, terkait dengan Partai Komunis Indonesia. CGMI didirikan pada tahun 1956, melalui penggabungan komunis yang dipimpin kelompok mahasiswa universitas di Bogor, Bandung dan Yogyakarta (yang telah muncul pada awal 1950-an). Pada saat pendiriannya, CGMI beranggotakan sekitar 1.180. Pada awal 1960, CGMI mengeklaim keanggotaan sekitar 7.000. Cabang Yogyakarta dan Bandung mengeklaim masing-masing keanggotaannya sekitar 1.750. Organisasi di Surabaya mengeklaim 500 anggota, 400 di Malang dan 300 di Universitas Indonesia Jakarta. Organisasi mahasiswa Rival memperkirakan keanggotaan CGMI di sekitar 4.000. Tahun 1963, CGMI mengeklaim keanggotaannya sekitar 17.000. Ekspansi dapat dijelaskan, setidaknya sebagian, karena rekrutmen di lembaga-lembaga yang berbeda yang didirikan oleh Partai Komunis (seperti UNRA). Secara resmi sebuah organisasi non-partisan, CGMI adalah gerakan-satunya mahasiswa terbuka untuk siswa terlepas dari politik dan orientasi keagamaan. Sebagian besar anggota CGMI pendukung Partai Komunis. CGMI menjalankan berbagai kampanye sosial dan politik. Berkampanye melawan imperialisme (Belanda, Inggris dan Amerika), mendukung pemerintah nasional terhadap pemberontakan PRRI. Organisasi ini kukuh menentang perpeloncoan mahasiswa baru. Organisasi berkampanye untuk peningkatan tunjangan pelajar dan penurunan harga buku untuk siswa. Mengenai budaya, CGMI berkampanye melawan budaya 'rock n' Roll (yang dilihatnya sebagai un-Indonesia). Organisasi ini juga menyelenggarakan kegiatan olahraga, seperti tenis meja dan bulu tangkis. CGMI juga menyelenggarakan wisata bagi siswa. Hardoyo (Anggota Parlemen) menjadi presiden nasional CGMI pada tahun 1962. Pada paruh pertama tahun 1960-an, bentrokan antara organisasi mahasiswa pro dan anti-pemerintah mengguncang banyak perguruan tinggi di Indonesia. CGMI milik kubu pro-pemerintah, mendukung GMNI. CGMI menuntut agar organisasi mahasiswa pro-Masyumi dilarang (Masyumi sudah dilarang). CGMI menggelar kongres ketiga sebelum militer 1965 mengambil-alih. Sukarno berpidato untuk kongres pada tanggal 29 September 1965. CGMI dilarang setelah militer mengambil-alih. Organisasi ini yang pertama kali "dibekukan" oleh pemerintah pada 1 November 1965. (in)
|
![[RDF Data]](/fct/images/sw-rdf-blue.png)
![[cxml]](/fct/images/cxml_doc.png)
![[csv]](/fct/images/csv_doc.png)
![[text]](/fct/images/ntriples_doc.png)
![[turtle]](/fct/images/n3turtle_doc.png)
![[ld+json]](/fct/images/jsonld_doc.png)
![[rdf+json]](/fct/images/json_doc.png)
![[rdf+xml]](/fct/images/xml_doc.png)
![[atom+xml]](/fct/images/atom_doc.png)
![[html]](/fct/images/html_doc.png)