The Federal Consultative Assembly, (or Dutch: Bijeenkomst voor Federaal Overleg) (BFO) was a committee established on 8 July 1948 to discuss the form of the planned federal United States of Indonesia. Its membership comprised the leaders of the various federal states established by the Dutch in the areas they occupied following their attack on the areas of Indonesia controlled by republican forces during the Indonesian National Revolution (1945–1949). It took part in negotiations with the Dutch in August and September 1948, and participated in the Dutch–Indonesian Round Table Conference at which the Dutch agreed to hand over sovereignty to the United States of Indonesia.
Attributes | Values |
---|
rdf:type
| |
rdfs:label
| - Federal Consultative Assembly (en)
- Majelis Permusyawaratan Federal (in)
|
rdfs:comment
| - The Federal Consultative Assembly, (or Dutch: Bijeenkomst voor Federaal Overleg) (BFO) was a committee established on 8 July 1948 to discuss the form of the planned federal United States of Indonesia. Its membership comprised the leaders of the various federal states established by the Dutch in the areas they occupied following their attack on the areas of Indonesia controlled by republican forces during the Indonesian National Revolution (1945–1949). It took part in negotiations with the Dutch in August and September 1948, and participated in the Dutch–Indonesian Round Table Conference at which the Dutch agreed to hand over sovereignty to the United States of Indonesia. (en)
- Majelis Permusyawaratan Federal atau Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) adalah sebuah komite yang didirikan oleh Belanda untuk mengelola Republik Indonesia Serikat (RIS) selama Revolusi Nasional Indonesia (1945–1949). Komite ini terdiri dari 15 pemimpin negara bagian dan daerah otonom di dalam RIS dengan masing-masing negara bagian memiliki satu suara. Komite ini bertanggung jawab untuk mendirikan pemerintahan sementara pada tahun 1948 sebagaimana dirumuskan dalam Persetujuan Meja Bundar. Sebagian besar perwakilan BFO berasal dari luar Jawa dimana kehadiran Partai Republik lebih lemah dan dukungan untuk negara-negara federal Belanda lebih kuat. (in)
|
foaf:depiction
| |
dct:subject
| |
Wikipage page ID
| |
Wikipage revision ID
| |
Link from a Wikipage to another Wikipage
| |
sameAs
| |
dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
thumbnail
| |
has abstract
| - The Federal Consultative Assembly, (or Dutch: Bijeenkomst voor Federaal Overleg) (BFO) was a committee established on 8 July 1948 to discuss the form of the planned federal United States of Indonesia. Its membership comprised the leaders of the various federal states established by the Dutch in the areas they occupied following their attack on the areas of Indonesia controlled by republican forces during the Indonesian National Revolution (1945–1949). It took part in negotiations with the Dutch in August and September 1948, and participated in the Dutch–Indonesian Round Table Conference at which the Dutch agreed to hand over sovereignty to the United States of Indonesia. (en)
- Majelis Permusyawaratan Federal atau Bijeenkomst voor Federaal Overleg (BFO) adalah sebuah komite yang didirikan oleh Belanda untuk mengelola Republik Indonesia Serikat (RIS) selama Revolusi Nasional Indonesia (1945–1949). Komite ini terdiri dari 15 pemimpin negara bagian dan daerah otonom di dalam RIS dengan masing-masing negara bagian memiliki satu suara. Komite ini bertanggung jawab untuk mendirikan pemerintahan sementara pada tahun 1948 sebagaimana dirumuskan dalam Persetujuan Meja Bundar. Sebagian besar perwakilan BFO berasal dari luar Jawa dimana kehadiran Partai Republik lebih lemah dan dukungan untuk negara-negara federal Belanda lebih kuat. Karena hubungannya dengan Belanda, BFO dianggap sebagai kolaborator oleh Republik Indonesia yang tidak mempercayai sistem federal dan menganjurkan suatu negara kesatuan Republik Indonesia. Menyusul aksi politik Belanda yang kedua pada bulan Desember 1948, BFO mendukung resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa yang meminta pemulihan pemerintah Republik di Yogyakarta sebelumnya untuk terlibat dalam Konferensi Meja Bundar Belanda-Indonesia di Den Haag. Setelah pertemuan dengan pimpinan Republik yang dipenjara di Pulau Bangka dan sebuah serangan balasan Republikan yang sukses di Yogyakarta pada tanggal 3 Maret 1949, BFO menjadi semakin kecewa dengan kekejaman Belanda dan menganjurkan masuknya orang-orang Republik dalam negosiasi dan sistem federal. (in)
|
gold:hypernym
| |
prov:wasDerivedFrom
| |
page length (characters) of wiki page
| |
foaf:isPrimaryTopicOf
| |
is Link from a Wikipage to another Wikipage
of | |
is Wikipage disambiguates
of | |
is signers
of | |
is foaf:primaryTopic
of | |