The Battle of Medan, known locally as the Battle for the Medan Area (Indonesian: Pertempuran Medan Area) was a battle between Allied forces and the Indonesian Army in Medan, North Sumatra, and its surrounding area during the Indonesian National Revolution.
Attributes | Values |
---|
rdf:type
| |
rdfs:label
| - Battle of Medan (en)
- Pertempuran Medan Area (in)
- Battaglia di Medan (it)
|
rdfs:comment
| - The Battle of Medan, known locally as the Battle for the Medan Area (Indonesian: Pertempuran Medan Area) was a battle between Allied forces and the Indonesian Army in Medan, North Sumatra, and its surrounding area during the Indonesian National Revolution. (en)
- La battaglia di Medan (Pertempuran Medan in indonesiano), è stata una battaglia combattuta tra le forze Alleate e le o TNI nei pressi della città di Medan e dei suoi sobborghi, Sumatra Settentrionale. La battaglia è nota nella storiografia indonesiana come Il Campo di Battaglia a causa della similitudine tra la parola Medan e campo in lingua indonesiana. (it)
- Pertempuran Medan Area adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Pasukan Sekutu yang terjadi di kawasan Medan, Sumatra Utara. Pada tanggal 9 Oktober 1945, dibawah pimpinan . Pendaratan tentara sekutu (Inggris) ini diikuti oleh pasukan sekutu dan NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Kedatangan tentara sekutu dan NICA ternyata memancing berbagai insiden terjadi di Hotel yang terletak di Jalan Bali, Kota Medan, Sumatra Utara pada tanggal 13 Oktober 1945. (in)
|
foaf:name
| - Battle for the Medan Area (en)
- Battle of Medan (en)
|
foaf:depiction
| |
Relates an entity ...ch it is located.
| |
dcterms:subject
| |
Wikipage page ID
| |
Wikipage revision ID
| |
Link from a Wikipage to another Wikipage
| |
Link from a Wikipage to an external page
| |
sameAs
| |
dbp:wikiPageUsesTemplate
| |
thumbnail
| |
units
| |
caption
| - Plaque to commemorate those killed in the clashes following the 1945 Jalan Bali incident that led to the Battle of Medan (en)
|
combatant
| - Allies: (en)
- *
*
*
*
* NICA
* KNIL (en)
|
commander
| - Achmad Tahir (en)
- T.E.D. Kelly (en)
|
conflict
| - Battle for the Medan Area (en)
- Battle of Medan (en)
|
date
| |
partof
| - the Indonesian National Revolution (en)
|
place
| |
result
| - Allied victory
* Withdrawal of Indonesian forces to Pemantangsiantar (en)
|
has abstract
| - The Battle of Medan, known locally as the Battle for the Medan Area (Indonesian: Pertempuran Medan Area) was a battle between Allied forces and the Indonesian Army in Medan, North Sumatra, and its surrounding area during the Indonesian National Revolution. (en)
- Pertempuran Medan Area adalah sebuah peristiwa perlawanan rakyat terhadap Pasukan Sekutu yang terjadi di kawasan Medan, Sumatra Utara. Pada tanggal 9 Oktober 1945, dibawah pimpinan . Pendaratan tentara sekutu (Inggris) ini diikuti oleh pasukan sekutu dan NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Kedatangan tentara sekutu dan NICA ternyata memancing berbagai insiden terjadi di Hotel yang terletak di Jalan Bali, Kota Medan, Sumatra Utara pada tanggal 13 Oktober 1945. Saat itu, seorang penghuni merampas dan menginjak-injak lencana merah putih yang dipakai pemuda Indonesia. Hal ini mengundang kemarahan pemuda Indonesia. Pada tanggal 13 Oktober 1945, barisan pemuda dan TKR bertempur melawan Sekutu dan NICA dalam upaya merebut dan mengambil alih gedung-gedung pemerintahan dari tangan Jepang. Inggris mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia agar menyerahkan senjata kepada Sekutu. Ultimatum ini tidak pernah dihiraukan. Pada tanggal 1 Desember 1945, Sekutu memasang papan yang tertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area" (batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota Medan. Tindakan Sekutu itu merupakan tantangan bagi para pemuda. Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap Kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak. Pada bulan April 1946, Sekutu berhasil menduduki Kota Medan. Untuk sementara waktu pusat perjuangan rakyat Medan kemudian dipindahkan ke , sementara itu perlawanan para laskar pemuda dipindahkan keluar Kota Medan. Perlawanan terhadap sekutu semakin sengit pada tanggal 10 Agustus 1946 di Tebing Tinggi. Kemudian diadakanlah pertemuan di antara para Komandan pasukan yang berjuang di Medan Area dan memutuskan dibentuk nya satu komando yang bernama Komando Resimen Laskar Rakyat untuk memperkuat perlawanan di Kota Medan. Setelah pertemuan para komando itu, pada tanggal 19 Agustus 1946 di Kabanjahe telah terbentuk (BPI) dan berganti nama menjadi Komando Resimen Laskar Rakyat cabang Tanah Karo, dipimpin oleh sebagai ketua umum, dan dibantu oleh , , Selamat Ginting, Rakutta Sembiring, dari N.V Mas Persada Koran Karo-karo dan Keterangan Sebayang. Di dalam Barisan Laskar Rakyat ini semua potensi pimpinan pemuda dengan berisan-barisan perjuangannya dirangkul dan digabung ke dalam Barisan Pemuda Indonesia termasuk bekas Gyugun atau Heiho seperti: Djamin Ginting, Nelang Sembiring, Bom Ginting. Sedangkan yang berasal dari Talapeta: Payung Bangun, Gandil Bangun, Meriam Ginting, Tampe Malem Sinulingga. Sedangkan yang berasal dari : Koran Karo-karo. Yang berasal dari Pusera Medan: Selamat Ginting, Rakutta Sembiring dan . Demikian pula dari potensi-potensi pemuda lain seperti: Tama Ginting, Matang Sitepu. Dalam proses sejarah selanjutnya, Komando Laskar Rakyat kemudian berubah menjadi BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang merupakan tentara resmi pemerintah, di mana Djamin Ginting ditetapkan sebagai Komandan Pasukan Teras bersama-sama Nelang Sembiring dan Bom Ginting dan anggota lain seperti: Selamat Ginting, Nahud Bangun, Rimrim Ginting, Kapiten Purba, dan lain-lain. Pada umumnya, yang menjadi anggota BKR ini adalah para bekas anggota Gyugun atau Heiho dan berisan-barisan bentukan Jepang. Djamin Ginting merupakan bekas komandan pleton Gyugun yang ditunjuk menjadi Komandan Batalyon BKR Tanah Karo. Untuk melanjutkan perjuangan di Medan, maka pada bulan Agustus 1946 dibentuk Komando Resimen Medan Area. Komando resimen ini terus mengadakan serangan terhadap Sekutu di wilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatra terjadi perlawanan rakyat terhadap Jepang, Sekutu, dan Belanda. Pertempuran itu terjadi di beberapa wilayah kawasan Berastagi, Padang, dan Bukit Tinggi. (in)
|